10 Produk Ternama yang Dijiplak China (I)

Kalau suka, share artikel ini:

Mereka umumnya menggunakan logo yang relatif sama dengan produk asli.

VIVAnews - China selama ini sudah terkenal sebagai pusat dari berbagai produk palsu. Dan beberapa tahun terakhir, tren itu bahkan meluas jadi mendirikan perusahaan yang nyaris menjiplak seluruh aspek dari perusahaan aslinya--mulai dari format operasi ritel, hak intelektual, sampai logo perusahaan. Penjiplakan bisnis ini kini makin meluas seiring meningkatnya tren konsumsi di China. Fenomena ini telah menjelma menjadi sebuah bisnis besar.

Berikut ini adalah beberapa contoh penjiplakan perusahaan ternama sebagaimana diberitakan laman cnbc.com.

1. Apple Store
Bisnis Palsu Cina iStore
Baru-baru ini, penemuan toko Apple palsu di sejumlah kota di China memicu kontroversi, baik di China maupun Amerika Serikat. Toko Apple palsu ini muncul secara tak sengaja di sebuah blog Bird Abroad, memiliki layout hingga seragam staf pemasaran yang sama persis dengan toko Apple asli.

Namun, Bird Abroad mampu menemukan sejumlah detail yang tidak biasa dibandingkan toko Apple asli, sekaligus membuktikan bahwa toko tersebut memang palsu. Toko tersebut mengklaim bahwa mereka menjual produk Apple asli, namun tidak memiliki lisensi dari Apple. 

Temuan tersebut membuat warga China marah dan menuntut pengembalian uang mereka dari toko palsu itu.

2. Taman Hiburan Disney
Bisnis Palsu Cina Disneyland
Tak cuma toko, salah satu yang dijiplak di China adalah taman hiburan. Contohnya di taman hiburan Shinjingshan Beijing milik pemerintah daerah Shijingshan. Di sini dibangun sebuah bangunan yang mirip ikon Walt Disney, Magic Kingdom and Epcot.
Sejumlah maskot yang beredar di taman hiburan ini juga mirip berbagai karakter berlisensi milik Walt Disney, seperti Shrek, Snow White, The Seven Dwarf, Mickey Mouse, dan Goofy. Beberapa karakter ini pernah ditemukan saat pelaksanaan Olimpiade Beijing pada 2008.

Walaupun hal ini sempat disoroti Disney pada 2007, hingga saat ini taman hiburan itu masih lancar beroperasi.

3. IKEA
Bisnis Palsu Cina IKEA
Toko ini ditemukan di lokasi yang sama di mana toko Apple palsu berdiri, yaitu Kuming, China. Toko ritel dengan luas mencapai 100 ribu kaki persegi ini beroperasi menggunakan nama '11 Furniture'. Tapi yang ditonjolkan adalah brand IKEA, produk furniture terpandang asal Swedia.

Diberitakan Reuters, toko ini mencontek habis IKEA dengan menggunakan warna biru dan kuning sebagai warna toko, kamar contoh berukuran besar (mock-up), papan petunjuk (signage), miniatur pensil, bahkan sampai desain kursi goyangnya.

Walau nama toko tersebut tidak sama jika dibaca dalam bahasa Inggris. Namun, dalam bahasa China, '11 Furniture' dilafalkan 'Shi Yi Jia Ju" yang terdengar mirip dengan pelafalan IKEA dalam bahasa China, 'Yi Jia Jia Ju'.

4. Starbucks
Bisnis Palsu Cina Seayahi
Jika sebuah produk dan brand sukses besar di Barat, itu merupakan pertanda bahwa para penjiplak toko akan segera menguntit. Pada 2006, Starbucks memenangkan kasus gugatan hak intelektual terhadap sebuah perusahaan China yang mengoperasikan kedai kopi bernama 'Xingbake' yang dalam bahasa China berarti 'Starbuck'.

Selama ini Starbucks sudah menerima banyak laporan soal penjiplakan brand-nya di China, antara lain oleh: One Dollar Coffee, Seayahi Cofeee, Buckstar Coffee, dan lainnya. Buckstar Coffee ada di sebuah mal di mana sejumlah toko palsu ada di dalamnya, seperti Pizza Huh dan McDnolads dengan warna logo dan petunjuk (signage) yang sangat mirip dengan produk aslinya.

5. World of Warcraft Theme Park
Bisnis Palsu Cina Warcraft
Jika taman hiburan Disney tidak cukup untuk menggambarkan penjiplakan brand di China, tengok langkah nekat seorang entrepreneur Negeri Tirai Bambu yang membangun taman hiburan berdasarkan game online terkenal, World of Warcraft dan Starcraft, yang lisensinya dipegang Blizzard Entertainment.

Taman hiburan ini diberi nama World Joyland dan berlokasi di Changzhou, sebelah barat Shanghai. Konsep taman hiburan ini menggabungkan taman dan permainan video games. Dinyatakan, taman ini membutuhkan dana hingga US$30 juta untuk membangunnya. (art)

• VIVAnews
Kalau suka, tolong klik "like/suka" di bawah ini:
Kalau suka, share artikel ini: