Kisah Seram Yang Ada di Mall Klender, Mitos Atau Fakta?

Mall Klender foto by: Akhmad Fauzi
Narayana 734 - Kamu yang tinggal di kawasan Jakarta tentu tahu yang namanya Yogya Department Store. Mall itu terletak di kawasan Klender, Jakarta Timur. Gedung yang dikenal dengan nama Mall Klender itu menjadi angker karena peristiwa kematian masal saat tragedi Reformasi 1998.

Pada 15 Mei 1998 itu, tragedi Mei Kelabu terjadi di Mall Klender. Dalam peristiwa kerusuhan itu ada yang percaya bahwa Mall Klender memang sengaja dibakar. Seramnya adalah masih banyak pada karyawan dan pengunjung di dalam sana. Banyak yang menduga kesenjangan sosial menjadi pemicu tragedi mengerikan itu.

Konon katanya mereka yang berada saat kejadian terjadi mengaku takut keluar. Karena kerusuhan di luar sana membuat mereka takut menjadi korban pengeroyokan, pemerkosaan sampai pembunuhan massa. Bertahan dalam situasi tidak jelas, akhirnya mereka terjebak dalam kobaran api dan tewas seketika.

Sudah 16 tahun kejadian itu berlalu, namun kisah seram Mall Klender seakan tidak pernah berakhir. Bahkan dipercaya gedung itu kini menjadi berhantu. Mitos-mitos seram pun mulai muncul dari kawasan Mall Klender/Mall Citra ini. Banyak yang mengaku pernah mengalami kejadian hantu di sana. Dilansir berbagai sumber, ini beberapa kisahnya. Apakah kamu percaya gedung Mall Klender itu berhantu?

1. Penumpang Angkot Hantu
istimewa
Saat Mall Klender terbakar, ditemukan sekitar 450 mayat gosong terbakar. Bahkan mayat yang ditemukan banyak yang tidak dalam kondisi utuh. Setelah itu kejadian angker mulai terjadi di sekitar gedung Mall Klender. Salah satunya dialami oleh seorang penumpang angkot ini, beberapa hari usai tragedi kerusuhan itu.

Kejadian terjadi ketika malam hari. Pria ini usai dari rumah temannya di daerah Buaran. Menuju Rawamangun, dia naik angkot nomor 27 yang memang mengambil jurusan Buaran - Rawamangun. Beberapa hari usai kerusuhan, kawasan yang melintasi Mall Klender memang masih mendekam. Sehingga banyak orang yang belum berani melakukan bepergian.

Namun ketika angkot melintasi Buaran, ada beberapa penumpang yang naik ke dalam angkot. Ketika melintasi Mall Klender, para penumpang itu turun begitu saja danmasuk ke dalam Mall yang baru saja terbakar. Penasaran, pria itu mengamati para penumpang yang diam saja sedari tadi. Betapa kagetnya dia saat tahu bahwa kulit dan bentuk para penumpang itu berubah menjadi hitam gosong seketika.

2. Uang Yang Menjadi Daun
via Merdeka
Tiga malam semenjak Mall Klender terbakar, kejadian angker memang dialami oleh banyak orang. Sopir angkotan umum kerap kali menjadi korban sosok kasat mata tersebut. Seringkali para sopir yang memiliki trayek melintasi kawasan Buaran melihat banyak pegawai mall yang berhenti di pinggir jalan saat malam hari. Namun saat diamati dengan seksama, sosok-sosok itu menghilang begitu saja.

Salah satu sopir metromoni 506 jurusan Pondok Kopi - Kampung Melayu pernah menjadi saksi dari kejadian tak masuk akal itu. Saat itu dia begitu senang karena metromini-nya langsung penuh. Lalu saat melintasi Plaza Klender, para penumpang langsung turun semua. Lebih kagetnya lagi, adalah para penumpang tadi membayar dengan uang yang secara misterius berubah menjadi daun.

Karena banyaknya kejadian yang angker itu, bahkan beberapa trayek sempat tidak melintasi kawasan Mall Klender usai kejadian. Apakah kamu pernah mendengar kisah serupa?

3. Arwah Ayah Yang Datang
istimewa
Kisah hantu di Mall Klender juga pernah dialami oleh seorang pria bernama Yanto. Dalam tragedi itu, Yanto kehilangan sang ayah. Sama seperti kebanyakan pemuda saat itu, Yanto rupanya hendak ikut menjarah. Ayahnya sedang mencari Yanto untuk mengajaknya pulang dan tak usah menjarah. Tapi sedihnya, si ayah rupanya terjebak dalam kebakaran itu.

Tiga hari pasca kejadian, jenazah ayahnya belum ditemukan. Lalu tiba-tiba Yanto bertemu dengan seorang misterius yang berkata, 'Ada yang mencari kamu di lantai 3 Mall Yogya. Posisinya pas di samping tangga jalan'. Antara penasaran dan bingung, Yanto langsung kembali lagi ke gedung mall Klender. Betapa kagetnya dia saat mengetahui apa yang ditemukan di sana.

Sesampai di lantai 3 Mall Yogya, Yanto langsung menuju sampai tangga. Dan dia melihat jenazah ayahnya di sana. Jenazah itu dikenali dari jam tangan yang masih tampak utuh dan tidak terbakar.

4. Tangisan Misterius
shnews.co
Setelah gedung mall berlantai enam itu hangus terbakar, kisah angker memang terus terjadi. Banyak warga di kawasan Mall Klender mengalami kejadian yang tidak masuk akal. Bahkan di atas jam 10 malam, sudah tidak ada kendaraan yang berani melewati Mall Klender.

Tidak hanya kendaraan yang enggan melaju, para pedagang juga tidak ada yang berani berjualan di sekitar Mall. Karena kerap kali bau-bau mayat yang anyir dan misterius tercium jelas. Bahkan seminggu setelah kejadian, banyak yang mendengar suara misterius.

Suara-suara misterius itu seperti tangisan. Tak hanya tangisan, banyak sekali yang mengaku mendengar teriakan minta tolong. Suara misterius itu selalu terdengar dari dalam gedung Mall Klender yang sudah hangus terbakar dan kosong sama sekali.

5. Telepon Umum di Lantai Dasar
istimewa
Salah satu lokasi yang dianggap berhantu di Mall Klender adalah lantai dasar. Namun kendati disebut angker, masih ada saja orang-orang yang penasaran dan ingin mencari kebenaran sosok hantu di sana. Hal itulah yang dilakukan dua orang mahasiswa ini. Penasaran, mereka memberanikan diri memburu sosok hantu di lantai dasar Yogya Plaza.

Mereka memulai aksi pukul 23.00 malam saat seluruh pekerja Mall sudah pulang. Kedua pemuda itu memutuskan untuk menunggu di salah satu telepon umum. Tiga jam menanti, mereka mulai bosan. Namun kejadian angker justru terjadi saat mereka berdua hendak pulang pada pukul 01.00 pagi. Kejadian angker itu dimulai dengan bau-bau seperti daging terbakar.

Dilanda ketakutan, tiba-tiba lampu lorong langsung mati tiba-tiba. Dalam kegelapan itu, bau misterius semakin kuat dan mereka berdua melihat sosok pria berdiri dengan wajah hancur dan tubuh hangus terbakar. Hmm, mungkin memang lebih baik tidak usah sok berani ya? Bagaimana menurumu?

6. Hantu SPG
istimewa
Kejadian ini dialami oleh seorang pemuda dengan ayahnya. Pemuda asal Magelang ini hendak menuju rumah kontrakannya yang ada di kawasan perumahan Klender. Saat itu tahun 2000, atau dua tahun setelah tragedi mengerikan itu. Pasangan ayah dan anak itu tiba di terminal Pulogadung pada pukul dua pagi.

Pada tahun 2000, suasana Jakarta memang belum rampai seperti sekarang. Mereka berdua naik metromini dan turun di kawasan Kebon Singkong. Perjalanan mereka lanjutkan dengan menyebrang rel kereta sampai menuju jalan utama Jatinegara. Lama berjalan, mereka memutuskan duduk di halte menanti angkot menuju Kampung Sumur. Karena bukan orang asli Jakarta, mereka berdua menunggu di halte yang tepat di depan Mall Klender.

Lalu tiba-tiba muncul seorang SPG wanita dari arah Yogya Mall. SPG itu duduk begitu saja. Tak selang beberapa lama, si ayah langsung menarik tangan putranya dan mengajak pergi. Penasaran, sang anak melihat sosok SPG yang ada di halte. Tapi bukan manusia yang dia lihat, namun sosok tubuh yang separuhnya hangus terbakar.

7. Pembeli Nasi Misterius
jakartaintiland.net
Setelah terbakar, Yogya Plaza memang membutuhkan waktu lama untuk dibenahi. Sehingga suasana yang terbangun di sekitar pusat perbelanjaan itu memang angker. Salah satu kelompok yang harus menjadi saksi angkernya adalah para pedagang kaki lima.

Seperti yang dialami seorang penjual nasi goreng. Saat kejadian itu terjadi, penjual nasi goreng ini melintas di depan gedung kosong Yogya Plaza pada pukul 01.30 dini hari. Tiba-tiba terdengar suara memanggil dirinya yang hendak membeli nasi goreng. Sang penjual berhenti dan sangat kaget saat tidak melihat satupun orang di sana. Mulai merasa takut, sang penjual nasi goreng berusaha memberanikan diri.

Namun beberapa meter dia berjalan, bulu kuduknya menjadi berdiri. Tiba-tiba entah dari mana, tampak seseorang sedang berdiri di pinggir jalan. Tapi bukanlah orang dengan penampilan normal. Namun dengan tubuh dan pakaian yang seperti habis terbakar serta tidak mempunyai kaki alias melayang.

8. Satpam Hantu
@estudyah
Kisah ini dialami seorang penjaga di Mall Klender, yang kini sudah menjadi Mall Citra. Saat itu, penjaga ini mendapatkan tugas malam dengan kedua temannya. Hingga tiba waktunya pusat perbelanjaan itu tutup, dan ketiga petugas jaga ini diwajibkan menyelusuri mall dari lantai teratas sampai lantai terbawah sebelum pulang.

Malangnya, sang saksi mata ini rupanya ketinggalan kedua temannya yang sudah menuju lantai atas. Enggan tertinggal jauh, pria ini langsung berlari agar sejajar dengan seorang temannya. Mereka menyelusuri lantai tiga, tempat banyak ditemukan mayat korban kebakaran. Yang membuat pria ini merasa takut adalah, suara langkah kaki temannya yang tidak bergema di sepanjang lorong kosong.

Temannya itu tetap berjalan sampai berbelok di lorong dan hilang. Ketakutan, penjaga ini berlari menuju belokan dan lebih kaget lagi saat sosok temannya lenyap begitu saja. Bau mayat membusuk pun langsung menyeruak. Tanpa pikir panjang, penjaga itu langsung berlari menuju lantai bawah dan betapa kagetnya dia saat menabrak temannya yang beberapa menit lalu menghilang di lantai tiga.

Lebih kaget lagi saat temannya itu bilang bahwa dia tidak ikut ke lantai tiga dan hanya berdiri di lobi sedari tadi menunggu dirinya. Lalu, siapakah sosok yang dia ikuti tadi?

KLplus

5 Hal Ini Tidak Boleh Dilakukan Remaja Indonesia di Era Orde Baru

Narayana 734 - Bangsa kita memiliki sejarah kelam di masa Orde Baru. Ketika itu, negara ini mengalami Korupsi, Kolusi dan Nepotisme secara besar-besaran dan kita tidak mengetahuinya sama sekali. Banyak yang bilang bahwa Orde Baru sukses dalam pemerintahan, namun kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di pelosok daerah karena akses informasi dibatasi.

Selain ketidakstabilan ekonomi dan politik, negara kita juga mempunyai aturan ketat untuk remaja kala itu. Remaja dianggap sebagai kelompok umur yang harus dijaga ketat karena berpotensi untuk melakukan tindakan yang merugikan negara. Berikut ini adalah beberapa hal yang tidak boleh dilakukan remaja di era Orde Baru.
  
1. Tidak Boleh Gondrong (Era 60-an)
Pada tahun 60-an gaya hidup Hippies sedang trending. Kaum Hippies terdiri dari beberapa pemuda-pemudi yang tinggal nomaden alias berpindah-pindah dan hidup secara bebas. Gaya hidup ini sangat mendunia hingga masuk ke Indonesia. Banyak remaja Indonesia yang berambut gondrong, mengikuti kaum Hippies.

Melihat tren tersebut, pemerintah merasa budaya Indonesia terancam. Akhirnya semua anak muda dengan rambut gondrongpun dirazia di jalan-jalan. Padahal, orang yang berambut gondrong bukan berarti orang yang melakukan tidak kriminal. Bahkan, pemerintah kala itu mendirikan Bakoperagon alias Badan Koordinasi Pemberantasan Rambut Gondrong.

2. Kegiatan Kampus Dibatasi (Kebijakan Tahun 1978) 
Jika saat ini para mahasiswa bebas berlama-lama di kampus untuk berdiskusi, mahasiswa tahun 70an tidak merasakan kemewahan semacam itu. Pada tahun 1978 Pemerintah menerapkan kebijakan Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan. Gerakan tersebut kemudian dikenal dengan nama NKK/BKK.

Melalui Organisasi tersebut, pemerintah membatasi kegiatan hanya untuk hal-hal yang bersifat akademis semata. Mereka tidak boleh melakukan diskusi yang berhubungan dengan politik karena dikhawatirkan akan menumbangkan pemerintahan. Rektorat juga diberi kewenangan untuk menentukan kegiatan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di dalam kampus.

3. Banyak Buku dan Majalah yang ‘Haram’ Dibaca (1968-1998)
Banyak dari generasi sekarang yang tidak kenal Pramoedya Ananta Toer. Dia adalah seorang sastrawan ternama sekaligus menjadi satu-satunya sastrawan Indonesia yang berkali-kali dinominasikan untuk meraih Penghargaan Nobel Sastra. Pram sempat merasakan dipenjara oleh pemerintahan Orde Baru karena karya-karyanya yang dianggap membahayakan bagi bangsa, padahal bukunya berisi tentang sejarah kelam bangsa ini.

Selama 32 tahun rezim Orde Baru sedikitnya sekitar 2.000 judul buku dan ratusan majalah telah dibredel alias dilarang edar oleh pemerintah. Novel Pram, Tetralogi Buru, dilarang dan bahkan dibakar secara publik karena dianggap melecehkan. Padahal Pram justru mengkritik bangsa ini untuk perbaikan.

4. Tidak Boleh Tatoan (1981-1985)
Di sekitar tahun 1981 hingga 1985, dilakukan operasi yang menjaring preman atau anak-anak liar. Operasi ini dilakukan dengan sangat brutal, yaitu dengan menembak siapa saja yang berkeliaran di jalan, terlebih mereka yang memiliki tato. Mayat korban akan dibiarkan membusuk begitu saja hingga ditemukan warga. Hal ini dilakukan agar masyarakat mendapatkan efek jera.

Namun ini menimbulkan masalah bagi mereka yang memiliki tato hanya untuk kesenangan. Karena tidak semua orang bertato itu seorang kriminil. Coba bayangkan berapa banyak orang yang ditembak jika peraturan tersebut diberlakukan sekarang? Mungkin artis kesayangan Anda sudah tewas dan tidak dapat lagi tampil di TV.

5. Tidak Boleh Kritis Pada Pemerintah
Di era sekarang, semua orang boleh mengkritik pemerintahan. Mungkin Anda adalah salah satu orang yang sering mengkritik pemerintahan lewat social media Anda. Bahkan orang yang kurang mengerti permasalahanpun bisa menjadi kritikus dan pakar dalam mengkritik pemerintahan.

Semua hal itu tidak bisa Anda lakukan di era Orde Baru. Mengkritik pemerintah lewat lagu saja bisa membuat Anda dijebloskan ke penjara. Sudah banyak aktivis yang mengkritik pemerintahan Orde Baru tidak diketahui keberadaannya karena ‘dilenyapkan’ oleh pemerintahan Soeharto. Salah satunya adalah aktivis Widji Tukul yang hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

Itulah tadi beberapa hal-hal yang tidak boleh dilakukan di masa pemerintahan Orde Baru. Tidak bisa dibayangkan betapa menderitanya hidup tanpa kebebasan berekspresi dan mengkritisi pemerintahan. Juga begitu banyak orang yang lenyap nyawanya akibat kebijakan sewenang-wenang.

Meski banyak yang harus diperbaiki, setidaknya di pemerintahan sekarang, kita selalu diberi ruang untuk mengkritisi pemerintah. Oleh karena itu hendaknya kebebasan tersebut kita pergunakan dengan bijak. Jangan pernah mengkritisi dengan kebencian membabi buta, terlebih menyebarkan fitnah.

Merdeka

Dua Rumah Ini Disamarkan di Google Street View, Kenapa?

Narayana 734 - Google memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita, apalagi kebanyakan smartphone yang kita gunakan saat ini memakai sistem operasi Android, yang notabene merupakan buatan Google.

Selain itu, banyak sekali produk yang bisa kita gunakan dan sering digunakan sehari-hari, seperti email, maps, dan mesin pencari. Dan salah satu yang sangat penting untuk mencari alamat atau rumah, bisa menggunakan Google Street View.

Namun tidak jarang, ada hal-hal yang disembunyikan di Google Street View. Alasannya, karena bisa saja sewaktu mobil Google merekamnya, ada kejadian aneh. Salah satu yang menjadi pertanyaan adalah rumah ini diburamkan. Ada apa?

Dua rumah yang terletak di Teesside ini telah disembunyikan dari publik oleh Google Street View. Banyak yang penasaran dengan apa yang terjadi di sana.

Dua properti yang terlatak di jalan Princeport di Stockton ini diburamkan sejak tahun 2009, di mana saat itu pertama kali Google merekam area tersebut.

"Aku sudah di rumah ini sejak tahun 2000, tapi saya tidak tahu mengapa Anda tidak dapat melihatnya. Jika Anda mencari tahu ada apa di sana atau mengetahuinya, kasih tahu saya," ucap Jane Allison pemilik rumah, yang kami kutip dari Mirror.

Banyak pertanyaan seputar disamarkannya rumah tersebut, salah satunya mengatakan, "Apakah seseorang lupa menutup tirai setelah keluar dari kamar mandi?"

Atau, "Apakah seseorang membuat gerakan di mobil atau ini hanya kesalahan Google saja?"

Sementara itu, pemilik rumah sedang menanyakan kepada Google dan menunggu jawaban resmi dari mereka. Karena hanya Google yang tahu alasannya sampai saat ini.

BTA

Hmm, Wanita Asal Atlanta Ini Susui Kekasihnya Setiap 2 Jam Sekali

Narayana 734 - Kabar mencengangkan datang dari ibu kota negara bagian Georgia, Amerika Serikat. Seorang wanita bernama Jennifer Mulford, mengakui berhenti dari pekerjaannya sebagai bartender demi bisa menyusui kekasihnya setiap 2 jam sekali.

Seperti yang diungkapkan Jennifer pada The Sun, ia ingin melakukan Adult Breastfeeding Relationship (ABR) yang membuatnya tidak mungkin lagi bekerja di luar rumah. Menurut Jennifer, ABR ini bisa meningkatkan ikatan antara 2 orang. Ia pun mengaku menyukai sensasi sentuhan di bagian buah dadanya pada saat berhubungan intim, sehingga merasa tak akan ada masalah saat melakukan ABR.

Setelah membaca mengenai ABR, Jennifer pun segera mencari orang yang mau disusui olehnya. Ia kemudian mencari pria yang sesuai melalui sebuah situs kencan bernama Craiglist. Namun setelah mencoba mencari teman kencan yang tepat dan memasang iklan baris di mana-mana, Jennifer belum juga memperoleh hasilnya. Ia sempat berpikir bahwa ide untuk melakukan ABR tak akan bisa diteruskan. 

Jennifer kemudian membuka obrolan dengan salah seorang mantan kekasihnya, Brad Leeson. Brad yang merupakan sorang bodybuilder ternyata menyambut baik ide dari Jennifer. Pria berusia 36 tahun ini pun mengakui bahwa dirinya selalu menyukai wanita dengan buah dada besar dan hal tersebut sangat berpengaruh dalam hubungan asmaranya. 

“Saya rasa ini merupakan saat yang tepat untuk memulai ABR dan melihat apakah dia (Brad) juga tertarik melakukannya,”  kata Jennifer seperti dilansir dari The Sun (7/6/2016). 

Jennifer memiliki seorang anak perempuan yang sudah berusia 20 tahun. Itu artinya kini ia tak bisa lagi memproduksi air susu. Hal ini membuatnya terpaksa melakukan dry feeding kepada sang kekasih. Setiap 2 jam sekali, ia menyusui Brad layaknya sedang menyusui seorang anak. 

Saat Brad tidak ada di rumah, Jennifer memompa buah dadanya untuk merangsang agar tubuhnya terbiasa dengan siklus menyusui. Jennifer bahkan juga mengonsumsi obat-obatan herbal untuk membantu memproduksi kembali air susunya. 

Meski mengakui tidak masalah dengan ABR, namun Jennifer tidak mau melakukannya di depan publik karena merasa hal ini merupakan sesuatu yang sangat privat. Namun ia membagi kisahnya tersebut melalui media sosial.

Apa yang dilakukan Jennifer ini mendapatkan berbagai reaksi di media sosial. Banyak yang mengecam dan menganggap tindakan Jennifer serta Brad merupakan suatu hal yang konyol. Mereka pun beranggapan bahwa apa yang dilakukan Jennifer dan Brad tak lebih dari sekedar variasi hubungan intim dan tak ada manfaat kesehatan apapun yang diperoleh dari ABR.

Foto Pakai Baju Transparan, Julia Perez Tak Pakai Bra?

Julia Perez @instagram.com/juliaperrezz
Narayana 734 - Artis cantik dan seksi Julia Perez kembali membuat panas sosial media lewat fotonya saat sarapan pagi.

Dalam foto tersebut, Julia Perez yang tengah sarapan pagi tampak mengenakan baju putih longgar dan memakai penutup kepala.

"Makan pagii #gakjaman #akurapopo #actress #bali #faitthetruestoryofjuliaperez #blessed #jandacomingsoon," tulisnya dalam caption.
Meski terlihat biasa saja, tapi netizen keburu heboh dengan segala presepsi negatif. Karena selain bentuk dadanya yang terlihat terlalu turun, baju yang dikenakan Jupe tersebut terlihat sedikit menerawang.

Hal ini membuat banyak netizen menduga jika Jupe tak mengenakan bra, puting payudaranya terlihat, atau bahkan mengatakan jika payudara Jupe kendor.

"Buset itu nipples,hahaha," sindir @husky. "Ka jupe, emang nyah ga pake BH ya??soryy takut ka jupe lupa make.. hihi pisss," ujar @iiyott.

"bagi tips kencengin dong, mbk jupe biar pd meski g pke bra skalipun," tutur @dian. "kendor amat mba...udah nyusuin bayi kecil apa bayi gede bs smpe kendor gt? lagian porno ah puting d umbar2 gt.mending bandana nya d copot buat nutupin dadanya..biar kendor nya ga keliatan...hehe," tambah @anisanis22.

IS