Narayana 734 - Pelatih asal Spanyol, Rafael Benitez, mengatakan bahwa pihak yang harus disalahkan atas keterpurukan Inter Milan adalah Presiden Massimo Moratti.
Benitez sempat menangani klub tersebut kurang dari enam bulan, namun kemudian dipecat meskipun memenangkan Piala Dunia Antarklub.
Sejak Jose Mourinho meninggalkan Inter pada akhir musim 2009/10, Nerazurri memiliki empat pelatih. Dan Benitez mengatakan masalahnya adalah pada Moratti.
Massimo Moratti |
"Dia membuat banyak kesalahan. Setelah saya, mereka ditangani tiga pelatih. Ini menunjukkan bahwa presiden membuat banyak kesalahan, mungkin terlalu banyak," kata mantan pelatih Liverpool dan Valencia itu kepada Sky Sport.
"Inter tidak memperlakukan saya dengan benar, mereka tidak menghargai kemampuan saya sebagai pelatih, meski memenangkan dua gelar yaitu Supercup Italia dan Piala Dunia Antarklub."
Benitez memiliki awal yang sulit ketika menangani Inter musim lalu, dengan timnya berjuang di liga dan kualifikasi fase grup liga Campions dan menempati urutan kedua di belakang Tottenham.
Mereka terperosok jauh menjelang akhir putaran pertama, tapi membuntuti pemimpin dan rival sekotanya AC Milan dengan 13 poin, meskipun dengan dua pertandingan dimenangkan di tangan.
Namun, setelah memenangkan Piala Dunia Klub pada Desember Benitez mengeluh bahwa klub itu tidak mendukung dirinya di pasar transfer. Mestinya mereka membeli tiga atau empat pemain pada bulan Januari atau mencari solusi lain.
Inter memilih untuk yang kedua, mengakhiri kontrak dengan Benitez hanya untuk mendatangkan empat pemain ketika Leonardo asal Brasil mengambil alih. Inter berhasil pulih di bawah Leonardo dengan menempati urutan kedua di liga, memenangkan Piala Italia dan mencapai babak perempatfinal Liga Champions.
Dia meninggalkan Inter musim panas lalu, untuk mengambil alih posisi direktur sepakbola di Paris St Germain. Inter kemudian menunjuk Gian Piero Gasperini untuk menggantikannya.
Namun, Moratti memberi kesempatan Gasperini hanya empat pertandingan, setelah Inter menderita tiga kekalahan dan tidak pernah meraih kemenangan. Dia akhirnya digantikan Claudio Ranieri.
Meskipun Inter memenangkan dua pertandingan pertama mereka di bawah Ranieri. Pada akhir pekan lalu mereka kalah 3-0 atas Napili di kandang sendiri, dan sekarang berada satu poin di atas zona degradasi.
antaranews.com
Kalau suka, tolong klik "like/suka" di bawah ini: