Trik Timnas Mengimbangi Iran

Kalau suka, share artikel ini:
JAKARTA--Pemain tim nasional harus bermain dengan gembira ketika melakoni pertandingan resmi internasional seperti di ajang Pra Piala Dunia yang akan dihadapi tim senior. "Mereka harus bermain dengan rileks dan gembira, bukan dengan ketegangan. Kegembiraan itu menjadi ciri sebuah tim yang benar-benar menikmati pertandingan dalam mengejar kemenangan," ujar mantan pemain Persija Anjas Asmara di Jakarta.

Anjas mengkritisi para pemain Timnas Senior saat berlaga melawan Turkmenistan maupun ujicoba melawan Palestina baru-baru ini masih seperti "gelagapan" ketika menghadapi serangan lawan.Menciptakan suasana gembira tersebut, lanjutnya, harus ada yang mengomandoinya di tengah lapangan.
"Apalagi ketika tim sudah mencapai keunggulan 4-1 seperti ketika berhadapan Turkmenistan, seharusnya ada yang mengomandoi agar mereka selanjutnya bermain gembira dengan lebih mengutamakan 'ball possession' dan mereka seharusnya bisa menikmati permainan untuk menjaga keunggulan," ujarnya.
Pada bagian lain Anjas mengkritisi pola permainan yang diterapkan pelatih Wim Rijsbergen, bahwa postur pemain Indonesia kurang tepat jika mengandalkan umpan-umpan panjang. Menurut dia, umpan-umpan panjang tersebut justru bisa menjadi bumerang bagi Timnas sendiri ketika lawan bisa memotong umpan kemudian melakukan serangan balik.
"Postur pemain Indonesia sebenarnya mirip dengan postur pemain Spanyol yang rata-rata tidak terlalu tinggi. Kita lihat para pemain klub Barcelona, mereka lebih banyak memainkan umpan cepat dari kaki ke kaki, itu karena mereka menyadari kondisi postur mereka," paparnya.
Anjas Asmara yang juga mantan pemain nasional menambahkan, karakter tim-tim di Timur Tengah seperti Iran, Qatar dan Bahrain yang akan menjadi lawan Indonesia pada putaran III Pra Piala Dunia pun lebih banyak menerapkan permainan cepat dari kaki ke kaki.
"Menghadapi lawan-lawan dari Timur Tengah harus dengan cara yang sama dengan peranan gelandang yang jauh lebih besar dalam menyuplai bola. Kalau tidak, tim kita akan kesulitan," ujarnya.

REPUBLIKA.CO.ID
Kalau suka, tolong klik "like/suka" di bawah ini:
Kalau suka, share artikel ini: