Narayana 734 - Eugene Sandow (1867 - 1925) lahir di Königsberg, sekarang Rusia, sebagai Friedrich Wilhelm Muller. Ketika ia menjadi terkenal, pada para penggemarnya, ia mempersiapkan sebuah cerita tentang alasan melatih tubuhnya. Dia masih berusia sepuluh tahun ketika pergi dengan ayahnya ke Italia. Satu hal yang menarik perhatiannya adalah patung Dewa-Dewa Romawi yang gagah, yang ayahnya pernah memperlihatkannya kepadanya ketika berkunjung ke museum dan lapangan ibukota. Eugene kecil begitu kagum dan senang dengan tubuh indah dari patung yang telah dia lihat, maka dari itu ia mulai berlatih membentuk tubuh. Cerita itu kedengarannya hebat, tapi sayangnya itu tidak benar.
Sebenarnya Sandow tidak hanya hebat dalam membentuk tubuhnya, tapi juga dalam mempromosikan dirinya. Pada abad ke 19 tepatnya tahun 1880 ia berpindah dari kota ke kota di seluruh Eropa untuk mencari pekerjaan sebagai seorang pemain akrobat, namun dia tidak selalu beruntung. Pernah kejadian, suatu hari ketika ia di Brussels tanpa mengantongi sepeserpun uang di dompetnya, ia bertemu Louie Dirlaherr, yang kemudian dikenal dengan nama Profesor Attila.
Pada saat itu ada salah satu mitos atau pandangan yang dipercaya masyarakat, yaitu bahwa seseorang tidak boleh mengangkat beban lebih dari 3 kg. Jika ia nekat melakukannya maka otot-ototnya akan mengkerut dan menjadi lumpuh. Profesor Attila ingin membuktikan bahwa semua itu omong kosong.
Profesor Attila menciptakan sistem pelatihan dengan teknis mengangkat beban setiap hari dengan beban yang terus dan terus ditambah, sehingga otot menjadi besar dan berkembang, inilah basic dari binaraga. Profesor Attila tahu bahwa ia tidak salah bertemu dengan Sandow. Kemudian mereka datang ke London pada tahun 1889. Dengan tujuan mencari perhatian publik melalui pertunjukan.
Pada saat itu ada atraksi sirkus terbesar di London yang mempertunjukkan kehebatan Samson dan Cyclops (bintang sirkus terkenal pada saat itu). Samson pada saat itu mampu mengangkat beban berat lebih dari 100 kg. Sedangkan Cyclops mampu membelah koin dengan tangannya. Sandow ingin membuktikan bahwa dia lebih hebat dari kedua orang itu, pertama-tama ia menantang Cyclops. Sandow naik ke arena, membuka jubahnya dan menyisakan pakaian ketatnya sehingga kelihatan tubuhnya yang berotot, penonton yang pertama kali melihat terdiam, namun kemudian mulai berteriak dan bertepuk tangan. Sandow menang dengan mudah. kemudian giliran Samson ditantangnya. Seminggu kemudian pertarungan telah siap. Sandow telah siap untuk beradu. Namun akhirnya Sandow mengetahui bahwa Samson telah membohongi penonton ketika pertunjukan memutus rantai, rantai itu palsu. Akhirnya diputuskanlah pertandingannya adalah adu memutuskan rantai, dengan rantai asli. Sandow pun menang, dan bintang baru telah lahir.
Kepopuleran Eugene Sandow terus menanjak. Koran-koran menulis tentang dia, kemanapun Sandow pergi, disitu selalu ada kerumunan orang yang ingin melihatnya dan berbicara dengannya. Banyak orang datang untuk melihat tubuhnya. Ia pun berpose untuk memperlihatkan ototnya, sama seperti yang dilakukan binaraga sekarang.
Sandow sadar bahwa pertunjukan adalah salah satu bagian dari kepopuleran, ia pun tetap "mengiklankan" dirinya. Salah satunya adalah dengan foto telanjangnya, yang kemudian dijual ke seluruh Eropa, sehingga orang-orang yang hanya mendengar dan tidak pernah melihatnya secara langsung bisa melihatnya melalui foto tersebut. Juga dengan sejumlah uang ia bisa datang ke pesta-pesta tertutup (private parties). Dimana tamu-tamu berkumpul di rumah orang kaya hanya untuk melihat dirinya.
Setelah ia menaklukkan Eropa, Eugene Sandow mencoba peruntungannya di Amerika. Ia tiba di New York pada tahun 1893. Florenz Ziegfeld tertarik dengannya, kemudian mereka berdua pergi ke seluruh Amerika dengan musik broadway, dimana Sandow menjadi bintangya.
Pada akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20, nama Eugene Sandow identik dengan kekuatan, otot, tampan, sukses dan terkenal. Ekspresi seperti "Kuat Seperti Sandow" terdengar diseluruh dunia. Ia tahu bagaimana memanfaatkan nama besarnya.
Pada tahun 1901 ia memutuskan untuk mengadakan kontes, yang untuk pertama kalinya di sepanjang sejarah modern, pesertanya dinilai berdasarkan penampilannya (inilah asal mula dari kejuaraan binaraga). Sandow meminta temannya Arthur Conan Doyle (penulis terkenal, pencipta Sherlock Holmes) untuk menjadi juri.
Walaupun nama Eugene Sandow cenderung terlupakan, namun perlu ditekankan ia adalah pelopor industri binaraga, yang sekarang bernilai milyaran dolar. Walaupun tidak banyak orang yang tahu pria ini, Sandow akan senang mengetahui tubuhnya dijadikan patung sebagai bentuk penghargaan pada kontes binaraga "Mister Olympia" yang diadakan setahun sekali, dimana binaragawan terbaik akan mendapatkan hadiah patung Eugene Sandow.
Kalau suka, tolong klik "like/suka" di bawah ini: