Membuat Pesawat Dengan "Pil Koplo"

Kalau suka, share artikel ini:

 Agen federal menyerbu pabrik Boeing dan menangkap puluhan pekerjanya. Mereka tertangkap tangan mendistribusikan atau mencoba untuk mendapatkan obat-obatan penghilang rasa sakit yang kuat, yang semestinya hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
Penangkapan itu dilakukan oleh FBI dan Drug Enforcement Administration di pabrik dengan 5.400 karyawan di Ridley Park, di mana para pekerja memuat pesawat termasuk helikopter Chinook H-47 dan V-22 Osprey. Pabrik, bagian dari unit Defense, Space and Security Boeing, juga merupakan markas untuk divisi helikopter tersebut.
Penangkapan dilakukan setelah Boeing memberi informasi ada aktivitas peredaran obat-obatan ilegal setelah melalui serangkaian penyelidikan internal. "Selama ini, karyawan diuji jika mereka dicurigai berada di bawah pengaruh obat atau alkohol," kata juru bicara perusahaan, Damien Mills.
Beberapa pihak menduga, beberapa kerusakan pada mesin pesawat atau cacat produksi disebabkan oleh hal ini. Namun pihak kejaksaan AS membantahnya dan mengatakan mereka tidak berpikir ada hubungan antara penangkapan itu dengan kesalahan hingga berujung pada cacat produksi seperti ditemukan pada 2008.
Pada bulan November tahun itu, Boeing untuk sementara menutup dua lini produksi yang membuat Chinook dan Osprey setelah ditemukan tutup plastik di saluran bahan bakar di lambung Osprey. Boeing kemudian mengajukan rencana tindakan korektif dan mengulang dari awal proses produksi.
Pada bulan Mei tahun itu, seorang karyawan yang tidak puas memutus sekitar 70 kabel listrik di sebuah Chinook yang hampir selesai. Sang karyawan, Matius Montgomery, mengaku bersalah menghancurkan properti di bawah kontrak pemerintah. Pihak berwenang mengatakan ia marah tentang pemindahan pekerjaan.
Dalam pernyataan resminya, Boeing memuji Kantor Jaksa Penuntut AS, dan lembaga penegak hukum federal untuk penyelidikan mereka yang ketat dan menyeluruh. "Ini langkah yang tepat untuk menjamin keselamatan karyawan dan kualitas produk yang kami produksi bagi pelanggan kami," ujar wakil perusahaan membacakan pernyataan tertulisnya.
REPUBLIKA.CO.ID
Kalau suka, tolong klik "like/suka" di bawah ini:
Kalau suka, share artikel ini: