Narayana 734 - Virus HIV AIDS sebenarnya bukan berasal dari simpanse, tetapi ciptaan para ilmuwan yang kemudian diselewengkan melalui rekayasa tertentu untuk memusnahkan etnis tertentu. (Jerry D. Gray, Dosa-dosa Media Amerika - Mengungkap Fakta Tersembunyi Kejahatan Media Barat, Ufuk Press 2006 h. 192).
Tulisan Allan
Cantwell, Jr. M.D. ini mengungkapkan rahasia asal-usul AIDS dan HIV, juga
bagaimana ilmuwan menghasilkan penyakit yang paling menakutkan kemudian
menutup-nutupinya.
Teori Monyet Hijau
1.Tidak sedikit orang
yang sudah mendengar teori bahwa AIDS adalah ciptaan manusia. Menurut The New
York Times yang terbit 29 Oktober 1990, tiga puluh persen penduduk kulit hitam
di New York City benar-benar percaya bahwa AIDS adalah “senjata etnis” yang
didesain di dalam laboratorium untuk menginfeksi dan membunuh kalangan kulit
hitam. Sebagian orang bahkan menganggap teori konspirasi AIDS lebih bisa
dipercaya dibandingkan teori monyet hijau Afrika yang dilontarkan para pakar
AIDS. Sebenarnya sejak tahun 1988 para peneliti telah membuktikan bahwa teori
monyet hijau tidaklah benar. Namun kebanyakan edukator AIDS terus menyampaikan
teori ini kepada publik hingga sekarang. Dalam liputan-liputan media tahun
1999, teori monyet hijau telah digantikan dengan teori simpanse di luar Afrika.
Simpanse yang dikatakan merupakan asal-usul penyakit AIDS ini telah diterima
sepenuhnya oleh komunitas ilmiah.
2. “Pohon
keturunan” filogenetik virus primata (yang hanya dipahami segelintir orang
saja) ditampilkan untuk membuktikan bahwa HIV diturunkan dari virus primata
yang berdiam di semak Afrika. Analisis data genetika virus ditunjukkan melalui
“supercomputer” di Los Alamos, Mexico, menunjukkan bahwa HIV telah “melompati
spesies’, dari simpanse ke manusia sekitar tahun 1930 di Afrika.
Eksperimen
Hepatitis B Pra-AIDS kepada Pria Gay (1978-1981)
Ribuan pria gay
mendaftar sebagai manusia percobaan untuk eksperimen vaksin hepatitis B yang
“disponsori pemerintah AS” di New York, Los Angeles, dan San Fransisco. Setelah
beberapa tahun, kota-kota tersebut menjadi pusat sindrom defisiensi kekebalan
terkait gay, yang belakangan dikenal dengan AIDS. Di awal 1970-an, vaksin
hepatitis B dikembangkan di dalam tubuh simpanse. Sekarang hewan ini dipercaya
sebagai asal-usul berevolusinya HIV. Banyak orang masih merasa takut mendapat
vaksin hepatitis B lantaran asalnya yang terkait dengan pria gay dan AIDS. Para
dokter senior masih bisa ingat bahwa eksperimen vaksin hepatitis awalnya dibuat
dari kumpulan serum darah para homoseksual yang terinfeksi hepatitis.
Kemungkinan besar
HIV “masuk” ke dalam tubuh pria gay selama uji coba vaksin ini. Ketika itu,
ribuan homoseksual diinjeksi di New York pada awal 1978 dan di kota-kota
pesisir barat sekitar tahun 1980-1981.
Apakah jenis virus
yang terkontaminasi dalam program vaksin ini yang menyebabkan AIDS? Bagaimana
dengan program WHO di Afrika? Bukti kuat menunjukkan bahwa AIDS berkembang tak
lama setelah program vaksin ini. AIDS merebak pertama kali di kalangan gay New
York City pada tahun 1979, beberapa bulan setelah eksperimen dimulai di
Manhattan. Ada fakta yang cukup mengejutkan dan secara statistik sangat
signifikan, bahwa 20% pria gay yang menjadi sukarelawan eksperimen hepatitis B
di New York diketahui mengidap HIV positif pada tahun 1980 (setahun sebelum
AIDS menjadi penyakit “resmi’). Ini menunjukkan bahwa pria Manhattan memiliki
kejadian HIV tertinggi dibandingkan tempat lainnya di dunia, termasuk Afrika,
yang dianggap sebagai tempat kelahiran HIV dan AIDS. Fakta lain yang juga
menghebohkan adalah bahwa kasus AIDS di Afrika yang dapat dibuktikan baru
muncul setelah tahun 1982. Sejumlah peneliti yakin bahwa eksperimen vaksin
inilah yang berfungsi sebagai saluran tempat “berjangkitnya” HIV ke populasi
gay di Amerika. Namun hingga sekarang para ilmuwan AIDS mengecilkan koneksi
apapun antara AIDS dengan vaksin tersebut.
Umum diketahui
bahwa di Afrika, AIDS berjangkit pada orang heteroseksual, sementara di Amerika
Serikat AIDS hanya berjangkit pada kalangan pria gay. Meskipun pada awalnya
diberitahukan kepada publik bahwa “tak seorang pun kebal AIDS”, faktanya hingga
sekarang ini (20 tahun setelah kasus pertama AIDS), 80% kasus AIDS baru di
Amerika Serikat berjangkit pada pria gay, pecandu narkotika, dan pasangan
seksual mereka. Mengapa demikian? Tentunya HIV tidak mendiskriminasi preferensi
seksual atau ras tertentu. Apakah benar demikian?
Keserupaan dengan
FLU Burung
Di pertengahan
tahun 1990-an, para ahli biologi berhasil mengidentifikasi setidaknya 8 subtipe
(strain) HIV yang menginfeksi berbagai orang di seluruh dunia. Telah terbukti,
strain B adalah strain pra dominan yang menginfeksi gay di AS. Strain HIV ini
lebih cenderung menginfeksi jaringan rektum, itu sebabnya para gay yang
cenderung menderita AIDS dibandingkan non-gay.
Sebaliknya, Strain
HIV yang umum dijumpai di Afrika cenderung menginfeksi vagina dan sel serviks
(leher rahim), sebagaimana kulup penis pria. Itu sebabnya, di Afrika, HIV
cenderung berjangkit pada kalangan heteroseksual.
Para pakar AIDS
telah memberitahukan bahawa AIDS Amerika berasal dari Afrika, padahal Strain
HIV yang umum dijumpai di kalangan pria gay nyaris tak pernah terlihat di
Afrika! Bagaimana bisa demikian? Apakah sebagian Strain HIV direkayasa agar
mudah beradaptasi ke sel yang cenderung menginfeksi kelamin gay?
Telah diketahui,
pria ilmuwan SCVP (Special Virus Cancer Program) mampu mengadaptasi retrovirus
tertentu agar menginfeksi jenis sel tertentu. Tak kurang sejak tahun 1970, para
ilmuwan perang biologis telah belajar mendesain agen-agen (khususnya virus)
tertentu yang bisa menginfeksi dan menyerang sel kelompok rasial “tertentu”.
Setidaknya tahun 1997, Stephen O’Brien dan Michael Dean dari Laboratorium
Keanekaragaman Genom di National Cancer Institute menunjukkan bahwa satu dari
sepuluh orang kulit putih memiliki gen resisten-AIDS, sementara orang kulit
hitam Afrika tidak memiliki gen semacam itu sama sekali. Kelihatannya, AIDS
semakin merupakan “virus buatan manusia yang menyerang ras tertentu”
dibandingkan peristiwa alamiah.
Berkat bantuan
media Amerika, virus ini menyebar ke jutaan orang tertentu di seluruh dunia
sebelum segelintir orang mulai waspada akan kejahatan di balik penciptaan virus
ini. Di tahun 1981, pejabat kesehatan memastikan “masyarakat umum” bahwa tak
ada yang perlu dikhawatirkan. “AIDS adalah penyakit gay” adalah jargon yang
sering dikumandangkan media.
Setidaknya tahun
1987, Robert Gallo memberitahu reporter Playboy, David Black, “Saya pribadi
belum pernah menemukan satu kasus pun (di Amerika) dimana pria terkena virus
(AIDS) dari seorang wanita melalui hubungan intim heteroseksual .” Gallo
melanjutkan, “AIDS tak akan menjadi bahaya yang tak bisa teratasi bagi
masyarakat umum.” Apakah ini sekedar spekulasi ataukah Gallo mengetahui sesuatu
yang tidak ia ceritakan? (Berbagai sumber)
Kalau suka, tolong klik "like/suka" di bawah ini: