Body Image 1910-2010, Ini yang Mempengaruhi Perempuan

Kalau suka, share artikel ini:
Narayana 734 - Sebelum Kim Kardashian menghiasi berbagai majalah dan mengatakan dirinya bangga dengan tubuh booty-nya atau jauh sebelum itu, Kate Moss sangat digilai banyak perempuan karena tubuh skinny, body image perempuan memunyai cerita berbeda. Dalam 100 tahun terakhir, body image mengalami perubahan. Bagaimana perubahannya? Cek di bawah ini.

1910 – Gibson girl
 
Pelukis Charles Dana Gibson membuat lukisan perempuan dengan memakai model aktris Camille Clifford. Gibson melukis perempuan tinggi, pinggul besar, dan dada montok. Intinya, perempuan bertubuh S. Semenjak itu, “panutan” body image dan sosok perempuan cantik adalah lukisan Gibson.

1920 – The flapper girl
 
Satu dekade kemudian, flapper girl menjadi body image yang digemari para perempuan. Mereka mengidolakan tubuh tinggi dan ramping. Saat itu pula, kesejahteraan orang Amerika dan Inggris belum memadai. Sehingga banyak anak dan remaja kurang makan, serta ibu rumah tangga harus mengerjakan semua pekerjaan rumah. Dengan cara alami, tubuh pun tetap ramping.

Di sisi lain, diet baru saja “menginvasi”. Perempuan kelas atas sadar akan hal itu, mereka sudah membatasi asupan makanan dan majalah fashion turut berperan menyebarkan body image idaman dalam halaman fashion. Aktris yang memiliki tubuh flapper adalah Olive Thomas dan Alice Joyce.

1930 – The sex siren
Jean Harlow menjadi ikon fashion dan body image idaman. Harlow terkenal dengan tubuh curvy dan bangga dengan pundaknya.

1940 – The screen queen
 
The screen queen merupakan perbaikan tubuh flapper girl versi lebih baik. Karena era ini, orang-orang telah mendapatkan nutrisi lebih baik dan kondisi politik juga lebih stabil dari sebelumnya.

Era 40an juga dasar bagi perempuan untuk memiliki tubuh lebih tinggi dan ramping. Pasalnya, pemerintah menetapkan bahwa setiap anak berhak atas sepertiga dari setengah liter susu per hari, sehingga mendorong pertumbuhan tulang yang kuat. Ikon perempuan bertubuh indah dan berwajah rupawan adalah Katherine Hepburn.

1950 – The curves
 
 
Tubuh curvy kembali lagi. Para perempuan angat mengidolakan body image melengkung seperti gitar. Marilyn Monroe dan Elizabeth Taylor adalah panutannya. Dan lagi-lagi, majalah ikut andil dalam pembentukan body image.

1960 – The petite
 
 
Satu dasawarsa berlalu, body image 1960 jauh berbeda dibanding 1960. Perempuan bertubuh tinggi, ramping, dan “tipis” merupakan parameternya. Lihat saja model Twiggy dan Jean Shrimpton. Era ini “gerakan” diet gencar lagi. Untuk memenuhi perempuan diet, makan Weight Watchers didirikan pada 1963.

1970 – The 70’s pin up
 
Tubuh curvy masih diminati, namun lebih ramping dibanding era 1950an. Aktris 70an, Farrah Fawcett, menjadi role model-nya.

1980 – The supermodel
Tinggi, atletis, ramping adalah tubuh idaman perempuan. Mereka sangat mengidolakan tubuh supermodel, seperti Elle MacPherson, Naomi Campbell, dan Linda Evangelist. Tak sedikit perempun mengambil kelas gym untuk memiliki tubuh seperti supermodel atau aktris Jane Fonda.

1990 – The waif
Tren selalu berulang dari sati dekade ke dekade lain. Seperti era 1990, para perempuan kembali mengidolakan perempuan bertubuh kurus bin tinggi atau super skinny. Body image era ini dikritik seperti perempuan kurang asupan gizi. Salah satu ikonnya adalah supermodel Kate Moss.

2000 – The tone
 
Tak seperti dekade sebelumnya, dekade ini perempuan lebih menganut healthy lifestyle. Tetap ramping dengan berolahraga, membentuk perut, lengan, paha, dan kaki, serta mengomsumsi makanan sehat maupun organik. Kulit putih pun tak menjadi tolok ukur kecantikan. Awal 2000, ikon kecantikan dan body image jatuh pada Christina Aguilera dan Britney Spears. Sedangkan di dunia model, ada Alessandra Ambrosio dan Adriana Lima.
  
2010 – The bootylicious
Kim Kardashian, Nicki Minaj, Iggy Azalea merupakan beberapa selebriti yang memiliki tubuh curvy plus booty. Mereka bangga memiliki pantat dan dada besar. Tak jarang, mereka pamer kemolekan tubuh di media sosial.

Body image boleh berubah setiap dekade dan menjadi tren. Tetapi, tubuh sehat lebih penting dibandingkan mengubah bentuk tubuh!

Kalau suka, tolong klik "like/suka" di bawah ini:
Kalau suka, share artikel ini: