Yang Lain Upacara, Dua PNS Mesum di Mobil

Kalau suka, share artikel ini:
ILUSTRASI
Narayana 734Saat para PNS melaksanakan upacara detik-detik Proklamasi tingkat kabupaten di lapangan Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, dua PNS berlainan jenis justru terpergok sedang berasyik-masyuk di dalam mobil di halaman parkir belakang kantor pemkab setempat, Jumat (17/8/2012).
Sang sejoli tepergok petugas Satpol PP yang biasa bertugas di Kantor Pemkab Tasikmalaya. Seorang petugas Satpol PP mengatakan, sekitar pukul 09.00 WIB ia melihat sebuah mobil Avanza warna hitam mondar-mandir di sekitar Kantor Pemkab Tasikmalaya.
Tak lama, mobil memasuki pelataran parkir halaman belakang, di bawah kantor pemkab. Sekitar pukul 10.00 WIB petugas yang kembali mengontrol di belakang, melihat mobil itu bergoyang-goyang. Merasa penasaran, petugas mendekat sambil mengintip dan melihat dua manusia sedang berasyik-masyuk.
"Karena tidak berani menegur sendirian, saya lantas mengajak rekan-rekan untuk menggerebek," ujar petugas yang minta jangan disebutkan namanya.
Sebelum petugas beraksi, mobil itu keburu kabur. Namun, petugas sudah mengetahui identitas PNS laki-laki, serta mobil yang digunakannya. Menurut petugas, identitas PNS laki-laki tidak asing lagi di kantor pemkab, karena bertugas di posisi cukup strategis. Sedangkan yang perempuan mengenakan kerudung, dan terlihat memakai seragam petugas kesehatan.
"Saya tidak tahu persis apakah mereka sedang melakukan hubungan suami istri atau tidak. Yang jelas, badan mereka berdekatan dan mobil bergoyang," jelasnya.
Sekda Kabupaten Tasikmalaya Abdul Kodir, menyatakan akan mengusut kasus tersebut. Sebelumnya, ia sempat tak percaya, namun akhirnya langsung mengontak seseorang.
"Masa sih ada hal seperti itu, nanti saya akan telepon dulu bawahan," ujarnya.
Evi Hilman, pengamat pemerintahan yang juga mendapat laporan kejadian itu, meminta Bupati Tasikmalaya atau Sekda bertindak tegas terhadap oknum PNS tersebut. Karena selain tidak etis, juga dilakukan di lingkungan kantor pemkab dan pada bulan suci Ramadan.
"Ini memalukan dan harus ditindaklanjuti secara tegas. Apalagi, sosok PNS-nya sudah dikenal," cetus Evi. (*)
TRIBUNNEWS.COM
Kalau suka, tolong klik "like/suka" di bawah ini:
Kalau suka, share artikel ini: