Umat Muslim merayakan Idul Fitri dengan sholat Ied (ilustrasi). |
Dua tempat ibadah tersebut terletak berdampingan. Bahkan, keduanya memiliki nomor alamat yang sama, yakni Jalan Gatot Soebroto nomor 222, Solo. Toleransi di dua tempat ibadah yang berbeda itu telah terjalin sejak lama.
"Untuk menghormati saudara kami umat Muslim yang melakukan salat Ied di jalan depan gereja dan masjid, kami meniadakan kebaktian pagi," kata Pendeta GKJ Joyodiningratan, Widi Atmo Herdjanto, kepada VIVAnews,Minggu, 19 Agustus 2012.
Selanjutnya, kata dia, kebaktian pagi digabung dengan jadwal kebaktian pukul 08.30 WIB. "Dalam sehari itu ada empat kali jadwal ibadah. Sebenarnya keempat jadwal itu hanya satu ibadah saja dan inti isinya sama," ujarnya
Dia menceritakan dulunya pernah jadwal kebaktian pagi tidak dihilangkan saat Idul Fitri jatuh hari Minggu. Akan tetapi dengan semakin banyaknya jumlah jamaah salat Ied, pihaknya memutuskan untuk meniadakan jadwal kebaktian pagi.
"Kalau saudara Muslim salat, para jemaat gereja sulit masuk ke geraja. Selain itu, para jemaat putri yang biasanya menggunakan pakaian seperti itu seringkali mengganggu jamaah salat Ied. Jadi kami putuskan daripada mengganggu lebih baik dihilangkan," tutur dia.
Hal itu dikatakan Pendeta Herdjanto merupakan sikap saling toleransi diantara saudara umat beragama. Bahkan, meskipun keduanya sama-sama melaksanakan ibadah, akan tetapi pihaknya lebih menghormati kepada saudara muslim yang sedang melaksanakan perayaan puncak hari raya.
"Kami beribadah, saudara muslim juga beribadah. Mana yang memang dianggap lebih baik, kan kami lebih baik menghormati orang lain daripada hak kita sendiri," ucap Herdjanto.
Perihal peniadaan jadwal kegiatan ibadah pagi tersebut, kata dia, juga sudah dikomunikasikan dengam pihak pengurus masjid. "Saya selalu menjalin komunikasi dengan Pak Nasir (Ketua Takmir Masjid Al Hikmah)," kata dia. ( VIVAnews)
Kalau suka, tolong klik "like/suka" di bawah ini: