Narayana 734 - Cristiano Ronaldo gagal adu penalti. Itulah barangkali kalimat yang tepat untuk melukiskan hasil pertandingan semi final Piala Eropa 2012 yang digelar Kamis (28/6/2012) mulai 01:45 WIB.
Loh.., Ronaldo kan tidak ikut mengeksekusi penalti? Memang benar, dalam pertandingan itu bintang sepak bola berinisial CR7 tersebut tidak ikut menjadi algojo. Namun, bintang klub Real Madrid itu sebenarnya masuk daftar 5 pemain algojo penalti sesi partama.
Dalam peraturan UEFA (dan juga FIFA), adu penalti dijadwalkan dalam dua sesi dengan masing-masing lima kali kesempatan setiap tim. Sesi kedua dilakukan jika pada adu penalti sesi pertama kedudukan tetap berakhir imbang.
Pelatih Portugal Paulo Bento sebenarnya memasukkan Ronaldo di daftar 5 pemain penalti sesi pertama. Jadi line up sesi pertama penalti dari Portugal adalah Ronaldo, João Moutinho, Pepe, Nani, dan Bruno Alves.
Entah karena pertimbangan apa, pelatih Portugal itu justru memasukkan Ronaldo di urutan terakhir (ke-5) algojo penalti sesi pertama.
Kebingungan Portugal di sesi adu penalti juga terlihat pada kesempatan tendangan ke-3. Ketika sang algojo Bruno Alves tengah bersiap-siap, tiba-tiba Nani menghampirinya dan langsung menggantikan ‘jatah’ Alves—yang ternyata kemudian Alves mengeksekusi di tendangan k-4 dan gagal.
Nani berhasil mengeksekui penalti ke-3 tersebut. Namun, pergeseran urutan itu membuat tekanan terhadap Alves semakin tinggi, karena pemain FC Zenit St Petersburg itu harus berhasil mengeksekusi penalti ke-4 untuk menjaga peluang.
Hal itu karena algojo ke-4 dari Spanyol Sergio Ramos sukses melakukan eksekusi, sehingga kedudukan menjadi 3-2 untuk keunggulan Spanyol.
Kekhawatiran itu ternyata benar. Tendangan Alves membentur mistar atas gawang Iker Casillas. Portugal pun tinggal berharap Spanyol gagal di eksekusi ke-5 dan Ronaldo sukes mengeksekusi tendangan penalti ke-5 atau urutan terakhir sesi pertama adu penalti.
Namun, harapan itu buyar seketika. Cesc Fàbregas berhasil menjadi eksekutor ke-5 Spanyol, kendati bola sempat membentur mistar kanan gawang Rui Patrício. Skor pun menjadi 4-2 dan Ronaldo tidak sempat menyelamatkan Portugal dari kekalahan adu tos-tosan tersebut.
Simpan tenaga
Pelatih Portugal Paulo Bento sengaja menyimpan tenaga pemain untuk tidak meladeni dengan ngotot Tim Matador besutan Vicente del Bosque pada sesi normal 2 x 45 menit. Sehingga pertandingan berakhir 0-0 dan harus dilanjutkan dengan perpanjangan waktu 2 x 15 menit.
Strategi menghemat energi itu terlihat dari pergantian pemain di Portugal yang hanya dilakukan sekali pada sesi tersebut dan itupun dilakukan menjelang babak kedua usai, yaitu pada menit ke 81 Hugo Almeida ditarik keluar digantikan Nélson Oliveira.
Ini bertolak belakang dengan Spanyol, yang langsung menghabiskan jatah maksimal pergantian 3 pemain, yaitu menit ’54 Álvaro Negredo (diganti Cesc Fàbregas), ’60 David Silva (Jesús Navas), 87 Xavi Hernández (Pedro Rodríguez).
Portugal sepertinya ingin memanfaatkan momentum perpanjangan waktu 2 x 15 menit dan adu penalti untuk memenangkan semi final.
Ini terlihat dari sisa jatah pergantian 2 pemain yang dilakukan pada sesi perpanjangan waktu, yaitu menit ke ‘106 Miguel Veloso (diganti Custódio) dan ‘113 Raúl Meireles (Silvestre Varela).
Dengan tambahan energi tersebut, Portugal mulai bangkit untuk meladeni permainan Spanyol dan itu berhasil. Portugal mulai berani mengambil inisiatif penguasaan bola.
Kalau pada sesi normal 90 menit persentase penguasaan bola Spanyol:Portugal adalah 56%:44%, maka pada akhir perpanjangan waktu 2 x 15 menit, secara total terjadi pergeseran dominasi tersebut menjadi 45%:55% untuk Portugal.
Namun hingga babak perpanjangan waktu berakhir, kedudukan tetap imbang kaca mata alias 0-0, sehingga pertandingan harus dilakukan melalui adu penalti.
Pertandingan yang digelar di Stadion Donbass Arena, Donetsk (Ukraina) itu berlangsung cukup keras, sehingga melahirkan 52 pelanggaran. Wasit Cüneyt Çakır dari Turki mengeluarkan 8 kartu kuning, yaitu 3 untuk Spanyol dan 5 untuk Portugal. (bisnis.com)
Kalau suka, tolong klik "like/suka" di bawah ini: