Narayana 734 - Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat menolak kedatangan Miss Universe 2011, Leila Lopes ke Kota Bandung pada 11 Oktober 2011, setelah sebelumnya penolakan yang sama juga dilakukan oleh Ormas Suara Perempuan Jabar.
"Intinya sama (menolak Miss Universe) dengan mereka (Suara Perempuan Jawa Barat)," kata Sekretaris Umum MUI Jabar HM Rafani Akhyar, di Bandung, Kamis (06/09/2011).
Menurut Rafani, alasan pihaknya menolak kedatangan Ratu Sejadad itu, karena proses pemilihan seorang Miss Universe merupakan sebuah pelecehan bagi derajat dan martabat perempuan.
"Kita jangan lihat Miss Universe-nya, tetapi lihatlah proses pemilihannya. Ada sesi hanya pakai bikini, konon kabarnya tingginya diukur, dadanya juga. Padahal dalam Islam jelas, itu dilarang. Dari proses itu, kemudian dipuja-puja seolah Miss Universe memiliki derajat yang tinggi. Inilah bedanya islam dengan negara sekuler," katanya.
Pada dasarnya, menurut dia, dirinya tidak mempermasalahkan kedatangan Miss Universe ke Kota Bandung jika hanya untuk berbelanja di Factory Outlet.
"Kalau untuk belanja di FO, silakan saja. Bahkan, kalau akan lebih baik jika si Miss Universe-nya bawa duit banyak untuk belanja di sini," katanya.
Ia mengatakan penolakan MUI Jabar semakin mantap ketika pihaknya mendapatkan informasi bahwa Miss Universe 2011 akan bertemu dengan Wali Kota Dada Rosada saat berkunjung ke Kota Bandung.
"Kami juga mendapatkan informasi katanya Miss Universe akan bertemu dengan Pak Wali Kota Bandung," ujar Rafani.
Menurut dia, apabila Wali Kota Bandung jadi bertemu dengan Miss Universe, maka hal itu secara tidak langsung Wali Kota Bandung sudah melanggar program Kota Bandung sebagai Kota Agamis.
"Pak Wali Kota kalau sampai jadi menerima Miss Universe, maka Pak Dada sudah mengingkari program Bandung Agamis," ujarnya.
Pihaknya menyarankan alangkah lebih baik dan lebih bermanfaat jika yang didatangkan ke Kota Bandung atau Indonesia ini seorang peraih nobel atau olahragawan dunia.
"Kalau menurut saya, jauh lebih baik jika yang datang ke sini itu penerima nobel atau olahragawan yang sudah mendunia, bukan Miss Universe. Tentunya ini akan jauh bermanfaat," kata Rafani. (antara/dar)
kapanlagi.com
Kalau suka, tolong klik "like/suka" di bawah ini: