Narayana 734 - Sepasang suami istri seperti pasangan
lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah
sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia
tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan
pembantunya karena sibuk bekerja di dapur.
Suatu hari dia melihat sebatang paku
karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan,
tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak
kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu
bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun
membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.
Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit,
“Kerjaan siapa ini !!!”
“Saya tidak tahu..tuan.”
“Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri lagi.
“Dita yg membuat gambar itu ayahhh..
cantik …kaaan…!” katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti
biasa. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting
kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali2 ke
telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa apa menangis
kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si
ayah memukul pula belakang tangan anaknya.
Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan.
Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka2nya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya.
“Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.
“Dita demam, Bu”…jawab pembantunya ringkas.
“Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu.
Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat
dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi
pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah
memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas.
“Sore nanti kita bawa ke klinik. Pukul 5.00 sudah siap”. kata majikannya itu.
Sampai saatnya si anak yang sudah lemah
dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit
karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap
dokter memanggil bapak dan ibu anak itu.
“Tidak ada pilihan..” kata dokter
tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena
sakitnya sudah terlalu parah. “Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan
nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah” kata
dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar
kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat
dikatakan lagi.
“Ayah.. ibu… Dita tidak akan melakukannya
lagi…. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi… Dita
sayang ayah.. sayang ibu.”, katanya berulang kali membuatkan si ibu
gagal menahan rasa sedihnya. “Dita juga sayang Mbok Narti..” katanya
memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung
histeris.
Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf.
CATATAN: Buat anda yang telah menjadi orang tua dan atau calon orang tua. Ingatlah….semarah apapun anda, janganlah bertindak berlebihan. Sebagai orang tua, kita patut untuk saling menjaga perbuatan kita terutama pada anak2 yg masih kecil karena mereka masih belum tahu apa-apa, dan ingatlah, anak adalah anugrah dan amanah yang dititipkan oleh TUHAN untuk kita.Sumber
Kalau suka, tolong klik "like/suka" di bawah ini: