Narayana 734 - Sebenarnya, ada suatu perairan di Jepang yang sangat berbahaya bagi aktivitas pelayaran dan penerbangan, sama bahaya dengan Segitiga bermuda/Bermuda Triangle yaitu Japan Devil’s Sea/Laut Setan.
Foto: Peta Laut Setan Jepang |
Perairan ini adalah
merupakan daerah lautan tenang di Laut Pasifik, 100 KM sebelah selatan Tokyo,
yang terletak diantara pulau Ivojima dan Pulau Miyake, tetapi kurang begitu
terkenal dibanding Segitiga Bermuda, barangkali karena letaknya yang jauh dari
daratan Jepang. Sementara itu Segitiga
Bermuda sangat akrab bagi kalangan pelaut Amerika, yang pada gilirannya menelan
banyak kapal dan pesawat.
Kendati demikian, Laut
Setan dekat daratan Jepang itu juga bertanggung jawab atas hilangnya beberapa
kapal dan pesawat. Antara tahun 1950 dan 1954, di daerah ini telah hilang tidak
kurang dari 9 kapal besar tanpa meninggalkan bekas. Pemerintah Jepang sangat
menaruh perhatian terhadap daerah ini,dan mengumumkan bahwa ia merupakah daerah
berbahaya dan tidak boleh didekati. Pada tahun 1955 pemerintah Jepang mengirim
ekspedisi dengan membawa sejumlah pakar menuju daerah tersebut dengan
menggunakan kapal Kawamaru. Malangnya Kawamaru lenyap tanpa pesan.
Seorang sarjana
Amerika, Ivan Sanderson, yang sangat tertarik dengan semua keanehan
tersebut, berusaha melihat letak Segitiga Bermuda dan Japan Devil’s Sea dalam
peta. Ternyata dia melihat bahwa kedua daerah tersebut terletak persis digaris
bujur antara 30 dan 40 derajat sebelah utara khatulistiwa,luasnya hampir sama
(lihat peta di atas).
Melalui kesimpulan
ini Sanderson melanjutkan pengamatannya pada hal-hal lainnya, dan dia menemukan
bahwa terdapat 12 daerah di dunia ini yang sejenis dengan itu. Dua diantaranya
di kutub utara dan kutub selatan, sedang sepuluh lainnya terbagi dalam dua
jajar, jajaran pertama terletak pada garis bujur 40 derajat sebelah utara, dan
jajaran kedua terletak pada garis bujur 40 derajat sebelah selatan
khatulistiwa.
Masing-masing tempat
terpisah sekitar 72 derajat pada garis lintang. Tempat-tempat tersebut
disamping didua kutub utara dan selatan, antara lain adalah dua daerah yang
terletak didaratan. Satu di utara Gurun Pasir Besar Afrika, dan satu lagi di
daerah pegunungan barat laut India.
Sanderson mengamati
bahwa sebagian besar daerah tersebut memiliki kemiripan satu sama lain, antara
lain, dalam letaknya yang berada di kawasan yang mana bertemu arus panas dan
dingin, dan bahwasanya tempat-tempat tersebut dipandang sebagai titik-simpul, karena
ia mengarahkan arus air atas dan bawah pada arah yang berlawanan, dan dengan
suhu yang berbeda tersebut, dapat menimbulkan gelombang magnetik yang menjadi
biang keladi bagi semua kecelakaan itu. Akan tetapi teori Sanderson ini tidak
dibangun atas suatu dalil.
Tidak ada suatu
apapun yang membuktikan bahwa pertemuan dua aliran air yang berlawanan arah dan
dengan suhu yang berbeda dapat menghasilkan gelombang magnetis di dalam bumi.
Selain itu, teori
Sanderson juga tidak menginterpretasikan cara kerja “Kuburan Setan” yang terletak
di empat daratan.Yakni, dua dikutub utara dan kutub selatan, yang ketiga disebelah utara
Gurun Besar Afrika, dan yang keempat di pegunungan barat-daya India.
Lebih jauh lagi, teori
tersebut gagal menjawab pertanyaan, mengapa kapal-kapal yang menjadi korban
ditempat-tempat seperti itu ditinggalkan penumpangnya begitu saja, dan kemana
pula mereka pergi? Lalu, peristiwa apa pula yang kelihatannya demikian
menakutkan mereka, sehingga mereka meninggalkan kapalnya? (berbagai sumber)
Kalau suka, tolong klik "like/suka" di bawah ini: