Narayana 734 - Untuk menjadi profesional di bidang apapun, Anda dituntut aktif membaca. Berapa banyak bacaan yang harus Anda baca setiap hari? Surat kabar, buku, surat-surat, memo, proposal, laporan, draft presentasi, diktat-diktat pelatihan sampai e-mail. Namun, keterbatasan waktu, tidak memungkinkan Anda melahap semua bacaan dalam waktu singkat. Maka membaca cepat, pada akhirnya menjadi kebutuhan mutlak. Pada dasarnya untuk membaca cepat dibutuhkan 2 hal penting yaitu 1) Kemampuan membaca lebih cepat dalam waktu singkat dan 2) Kemampuan men-scan isi tulisan. Berikut ini diuraikan Tips menguasai teknik membaca cepat:
1.
Melatih Kecepatan.
Berapa kata per menit yang bisa Anda baca? 100, 200? Hm,
masih kurang banyak. Para pakar sepakat, Anda baru bisa dibilang bisa membaca
cepat bila kemapuan membaca Anda berkisar 250-300 kata per menit. Ada teknik
yang bisa diterapkan. Salah satunya dengan berusaha membaca beberapa blok kata sekaligus.
Apakah bisa? Bisa. Karena berdasarkan penelitian, ternyata otak Anda membaca
kata per kata, bukan huruf per huruf. Jadi aturan huruf pada kata tidak
penting, cukup huruf pertama dan terakhir yang harus berada pada tempatnya.
Meski hurufnya tidak beraturan, tapi bila huruf pertama dan terakhir benar,
otak Anda bisa membacanya. Contoh seperti ini, kata ‘bgaus’meski hurufnya tidak
berurutan, otak langsung bisa membacanya dengan benar sebagai kata, ‘bagus’.
Luar biasa bukan? Hal ini menurut salah satu pendapat ada kaitannya dengan
teori associative memory, otak banyak
bekerja dengan mengasosiasikan suatu informasi dengan informasi lain yang sudah
lebih dahulu tersimpan dalam memori. Itulah mengapa Anda tidak kesulitan
membaca SMS yang pelit dengan huruf. Untuk bisa membaca cepat, Anda perlu
berlatih. Caranya mudah. Saat latihan, cobalah membaca secepat-cepatnya, dan
berilah target setinggi-tingginya. Misalnya dalam satu menit, Anda menargetkan
harus bisa menyelesaikan membaca satu artikel surat kabar. Bila ada paragraf
atau bagian yang penting, turunkan kecepatan membaca agar Anda bisa memahami maknanya.
2.
Kemampuan Scanning.
Membaca
melibatkan partisipasi aktif, sehingga seluruh emosi, hasrat dan minta juga
harus terlibat dalam proses membaca. Namun keterbatasan waktu, membuat Anda
sebaiknya selektif dan efektif dalam membaca, sehingga dengan tenggang yang
sama, Anda bisa mengambil inti dari lebaih banyak bacaan. Kecuali untuk buku
fiksi atau sastra yang memang ingin Anda nikmati jalinan cerita, emosi dan
rangkaian kata-katanya. Pada dasarnya teknik men-scan ini hanya meminta Anda untu melihat pokok dari isi suatu
tulisan. Ada teknik yang bisa diterapkan dalam membaca bacaan, dari mulai
artikel surat kabar, buku dan kertas kerja, seperti diuraikan berikut ini:
A)
Membaca Artikel Di Surat Kabar/Majalah.
Umumnya tulisan di surat kabar dan
majalah berupa artikel. Satu surat kabar saja sudah terdiri atas banyak
artikel, jadi tidak mungkin Anda melahap semuanya. Cara menyiasatinya,
perhatikan konstruksi tulisan tersebut. Umumnya artikel terdiri atas judul,
pendahuluan, isi dan penutup. Pertama kali, tentu membaca judulnya. Kemudian,
arahkan mata Anda ke pendahuluan. Bagian pendahuluan mencerminkan isi dari
keseluruhan tulisan. Pendahuluan sangat penting dibaca karena dari sini Anda
tahu ke mana arah artikel ini. Bila pendahuluan tidak terlalu menarik minat
karena mungkin Anda tidak memerlukan informasi tersebut, segera alihkan
pandangan mencari topik yang lain. Namun, bila informasi tersebut penting dan
sesuai dengan kebutuhan, bacalah isinya secara tuntas sampai pada kesimpulan.
B.
Membaca Buku.
Buku mempunyai isi jauh lebih banyak dari artikel. Konstruksi
buku terdiri dari cover, daftar isi,
isi dan back cover. Seperti artikel, cover juga penting untuk dibaca. Karena
dari sini Anda bisa menentukan, apakah buku tersebut menarik untuk dibaca atau
sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Bila jawabannya tidak, segera letakkan buku
tersebut, dan carilah buku lain. Tapi, bila ya, Anda bisa membaca cover belakangnya. Dari sini, Anda bisa
tahu secara ringkas isi buku tersebut. Dan selanjutnya yang perlu dibaca
adalah: 1) Biografi Penulis. Untuk mengetahui background pendidikan, pengalaman dan kegiatan penulis, sehingga
memudahkan Anda mengatur alur pemikiran yang dituangkan dalam buku tersebut. 2)
Bagian Awal Buku, yang terdiri dari kata pengantar dan prakata (prolognya).
Kenanyakan orang melewatkannya. Padahal , bagian ini perlu disimak. Karena
disinilah penulis merangkum intisari seluruh gagasan tentang tema buku
tersebut. 3) Daftar Isi, yang menjadi kerangka buku. Bacalah daftar isi dengan
teliti untuk melhat apakah topik-topiknya sesuai dengan yang dicari. Saat
melihat daftar isi, Anda bisa menentukan apakah hanya membaca sebagian atau
keseluruhan buku. Kalau informasi yang dibutuhkan tidak banyak, lihat saja yang
perlu dibaca, dan abaikan selebihnya. 4) Indeks, lihatkah apakah ada kata-kata
kunci yang menarik bagi Anda. Begitu mulai membaca, hindari membaca
kata-per-kata dan kalimat per kalimat. Cobalah tangkap sekelompok kata dengan
mata setiap kali menggerakannya. Apalagi untuk buku berbahasa asing. Anda tidak
perlu menerjamahkan kata demi kata karena akan menghambat penyerapan informasi
ke dalam otak. 5) Konsentrasikan Pada Kalimat Pertama dan Terakhir Dari Sebuah
Paragraf. Atau lihatlah keseluruhan badan paragraf, kemudian tangkap pesan
intinya. Anda bisa bebas melompati materi yang sudah diketahui atau tidak
diminati. Pada bagian yang menurut Anda penting, Anda bisa lebih cermat membaca
dan mencerna lebih dalam maknanya. 6) Siapkan stabillo atau alat tulis untuk
menandai informasi atau apa saja yang ingin dilihat. Pahami jalan pikiran
penulis. Semakin cepat Anda mengetahui topik, tujuan pokok masalah dari materi
yang dibaca, makin baik pemahaman dan ingatan Anda akan hal itu. Kalau perlu
buatlah ringkasan sambil membaca. Untuk mempermudah menggunakan buku tersebut sebagai
referensi, catat isi buku tersebut dalam buku catatan yang dapat disimpan dan
dilihat setiap saat.
C.
Mengelola Kertas Kerja.
Kertas kerja sama pentingnya dengan buku dan artikel
lain. Bila tidak bisa mengelola secara cermat, Anda akan dihujani oleh kertas
kerja yang menumpuk di meja. Yang menjadi bagian kertas kerja termasuk surat,
memo, brosur, fax dan email. Prinsip
dasarnya sama seperti terhadap bacaan lain, screening.
Idealnya, memang ada staf yang menyaring dengan cepat kertas kerja apa yang boleh
masuk dan mana yang terlarang untuk Anda. Bila tidak ada, Anda bisa memilahnya
dengan cepat. Baca saja pendahuluan dan paragraf terakhir. Sisihkan waktu
paling banyak sekitar satu jam untu membaca kertas kerja.
Seperti
keterampilan lain, kemahiran membaca membutuhkan jam terbang. Kuncinya hanya
satu : berlatih, ingat Practice makes
Perfect! Selamat membaca. (dari berbagai sumber)
Kalau suka, tolong klik "like/suka" di bawah ini: