Telah Ditemukan, Tinja Bangsa Romawi Berusia 2000 Tahun

Kalau suka, share artikel ini:
Narayana 734Sekitar 10 ton tinja berumur 2000 tahun yang diangkat dari pembuangan limbah di bawah kota kuno Herculaneum, dekat Naples, Italia, memberikan pandangan baru tentang kehidupan orang-orang biasa sehari-hari dalam Kekaisaran Roma.

Berdasarkan temuan biji-bijian, pecahan cangkang, dan temuan lain menunjukkan bahwa penduduk Herculaneum memiliki jenis makanan yang beragam, termasuk ayam, kambing, ikan, buah ara, adas, zaitun, bulu babi, dan beberapa moluska. "Makanan standar orang kota," kata peneliti sejarah Andrew Wallace-Hadrill. "Jenis makanan yang baik, yang akan direkomendasikan dokter," tambahnya.

Temuan ini dianggap menarik karena mengungkap makanan orang-orang biasa. Makanan yang biasa terungkap adalah makanan para kaum elite Roma. "Baru sedikit yang diketahui tentang makanan orang biasa," Wallace-Hadrill memberi catatan.
Kota kuno Herculaneum di Naples, Italia, tempat ditemukannya fosil tinja ini.
Tinja ditemukan di tempat penampungan yang menampung limbah dari blok-blok tempat tinggal serta toko-toko. Menurut ilmuwan, tempat limbah ini dianggap terbesar dari yang pernah ditemukan. Panjangnya mencapai 70 meter dengan lebar 1 meter dan tinggi 2 hingga 3 meter. Para peneliti tidak menemukan saluran pengaliran dari tempat penampungan.

Tempat penampungan tersebut diperkirakan berasal dari tahun 79 SM (sebelum masehi). Saat itu, terjadi letusan Gunung Vesuvius yang mengubur Herculaneum dan tetangganya yang terkenal Pompeii.

Para peneliti menemukan perhiasan, koin, dan batu-batu berharga dari toko pernak-pernik. Mereka juga menemukan perabotan rumah tangga, seperti lampu rusak dan barang-barang pecah belah.

Tinjanya sendiri, seperti dikatakan Wallace-Hadrill, sama sekali tidak berbau. Saat ini baru 70 karung dari 774 karung tinja yang sudah diteliti. Penelitian lebih lanjut, penelitian mikroskopis, terhadap tinja tersebut diharapkan memberi informasi mengenai penyakit, bakteri, atau infeksi parasit.
(Huffington Post, National Geographic)
Kalau suka, tolong klik "like/suka" di bawah ini:
Kalau suka, share artikel ini: