Narayana 734 - Temuan terbaru yang dipublikasikan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine menunjukkan mendengkur saat tidur dikaitkan dengan naiknya risiko kanker hingga lima kali lipat.
Temuan ini merupakan bukti epidemiologi yang baru-baru ini dirilis dengan mengungkapkan bahwa mendengkur dan gangguan pernafasan tidur (SBD) dapat menghilangkan jumlah oksigen yang cukup dalam tubuh selama berjam-jam pada suatu waktu. Menurut ilmuwan, memiliki kadar oksigen yang rendah dalam darah dapat memicu kanker.
Para peneliti dari Amerika menggunakan data dari penelitian mengenai tidur yang melibatkan 1.522 orang dan menemukan bahwa orang dengan SDB berat memiliki risiko 4,8 kali lebih mungkin mengembangkan kanker daripada mereka yang tidak memiliki masalah seperti itu.
Selain itu, hasil penelitian dari tim peneliti dari University of Wisconsin-Madison juga menunjukkan orang dengan SBD menengah memiliki risiko dua kali lipat. Sementara orang dengan hanya sedikit masalah pernafasan saat tidur memiliki kesempatan peningkatan risiko kanker hingga 10 persen.
Hingga kini, gangguan tidur yang paling umum adalah sleep apnea obstruktif. Sleep apnea juga berkaitan erat dengan sejumlah masalah kesehatan lainnya, seperti obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, serangan jantung dan stroke.
"Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang menunjukkan terdapat hubungan antara SBD dengan peningkatan risiko kematian akibat kanker berdasarkan sampel populasi," papar peneliti Dr Javier Nieto dilansir melalui The Telegraph (22/5).
Sebelumnya, studi laboratorium juga menunjukkan bahwa hipoksia intermiten (kadar oksigen rendah) meningkatkan pertumbuhan tumor pada tikus dengan kanker kulit. Kekurangan oksigen merangsang generasi pembuluh darah yang memberi makan tumor, atau proses ini dikenal sebagai angiogenesis. (Ghiboo.com)
Kalau suka, tolong klik "like/suka" di bawah ini: