Narayana 734 - Pemerintah Amerika Serikat telah memastikan kepada warganya bahwa tidak ada yang namanya mayat hidup atau yang biasa disebut zombie dan putri duyung di dunia ini. Seorang pejabat mengatakan, “Tidak ada bukti mengenai keberadaan makhluk air setengah manusia pernah ditemukan.”
“Putri duyung, yang merupakan makhluk setengah manusia dan setengah ikan tersebut, hanyalah makhluk laut dalam legenda,” demikian pernyataan National Ocean Service (NOS).
Badan tersebut, yang bertugas untuk menanggapi bencana alam, menerima banyak surat yang menanyakan keberadaan putri duyung setelah stasiun Animal Planet milik Discovery Channel menyiarkan acara “Mermaids: The Body Found” pada Mei lalu.
“Acara tersebut menayangkan sebuah gambaran mengenai keberadaan putri duyung, bagaimana rupa mereka, dan mengapa mereka hidup bersembunyi... hingga kini,” demikian pernyataan pihak Discovery Channel dalam sebuah jumpa pers.
Sebaliknya, pemerintah Amerika Serikat bersikeras bahwa makhluk seperti putri duyung tidak pernah ada dan mengatakan tidak ada bukti nyata mengenai keberadaannya.
Pernyataan tersebut muncul setelah badan pemerintah lainnya, US Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mengumumkan bahwa keberadaan mayat hidup atau zombie tidak pernah terbukti.
Pihak CDC telah menerbitkan instruksi mengenai cara menyelamatkan diri dari “bahaya zombie”. Badan tersebut menyebutnya sebagai “sebuah iklan yang main-main untuk mendapatkan penonton yang lebih banyak”.
Iklan tersebut dikeluarkan setelah terjadi serangkaian serangan brutal yang mengarah ke tindakan kanibalisme di Amerika Utara.
Dalam salah satu serangan yang terjadi 26 Mei lalu, seorang pria berusia 31 tahun dari Miami bertelanjang bulat dan menggigit wajah seorang pria tunawisma. Seketika jejaring sosial Twitter menjadi ramai oleh perbincangan tentang bahaya nyata dari bahaya zombie.
Pihak CDC merespon dengan cepat atas merebaknya isu zombie tersebut.
“CDC tidak mengetahui jenis virus ataupun kondisi pasti seseorang yang bisa hidup kembali dari kematiannya,” demikian email seorang juru bicara pemerintah kepada Huffington Post.
Meskipun zombie merupakan sebuah ancaman, cerita mengenai putri duyung justru menggambarkan putri duyung sebagai makhluk yang baik dan jinak.
Namun pernyataan pihak NOS mengaitkan mahkluk bersirip tersebut dengan makhluk berbahaya dalam cerita dongeng.
“Makhluk setengah manusia juga ada dalam dongeng, selain putri duyung, terdapat pula makhluk baik berkepala manusia, Satyr (makhluk menyerupai domba), dan makhluk menyeramkan minotaur,” ungkap NOS. (afp.com)
“Acara tersebut menayangkan sebuah gambaran mengenai keberadaan putri duyung, bagaimana rupa mereka, dan mengapa mereka hidup bersembunyi... hingga kini,” demikian pernyataan pihak Discovery Channel dalam sebuah jumpa pers.
Sebaliknya, pemerintah Amerika Serikat bersikeras bahwa makhluk seperti putri duyung tidak pernah ada dan mengatakan tidak ada bukti nyata mengenai keberadaannya.
Pernyataan tersebut muncul setelah badan pemerintah lainnya, US Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mengumumkan bahwa keberadaan mayat hidup atau zombie tidak pernah terbukti.
Pihak CDC telah menerbitkan instruksi mengenai cara menyelamatkan diri dari “bahaya zombie”. Badan tersebut menyebutnya sebagai “sebuah iklan yang main-main untuk mendapatkan penonton yang lebih banyak”.
Iklan tersebut dikeluarkan setelah terjadi serangkaian serangan brutal yang mengarah ke tindakan kanibalisme di Amerika Utara.
Dalam salah satu serangan yang terjadi 26 Mei lalu, seorang pria berusia 31 tahun dari Miami bertelanjang bulat dan menggigit wajah seorang pria tunawisma. Seketika jejaring sosial Twitter menjadi ramai oleh perbincangan tentang bahaya nyata dari bahaya zombie.
Pihak CDC merespon dengan cepat atas merebaknya isu zombie tersebut.
“CDC tidak mengetahui jenis virus ataupun kondisi pasti seseorang yang bisa hidup kembali dari kematiannya,” demikian email seorang juru bicara pemerintah kepada Huffington Post.
Meskipun zombie merupakan sebuah ancaman, cerita mengenai putri duyung justru menggambarkan putri duyung sebagai makhluk yang baik dan jinak.
Namun pernyataan pihak NOS mengaitkan mahkluk bersirip tersebut dengan makhluk berbahaya dalam cerita dongeng.
“Makhluk setengah manusia juga ada dalam dongeng, selain putri duyung, terdapat pula makhluk baik berkepala manusia, Satyr (makhluk menyerupai domba), dan makhluk menyeramkan minotaur,” ungkap NOS. (afp.com)
Kalau suka, tolong klik "like/suka" di bawah ini: