Narayana 734 - Orang makin bebas bicara termasuk ngomongin seks. Tapi sejauh mana kita bisa ngobrolin seks sama pacar sendiri?.
Selama pacaran, bukan enggak mungkin pembicaraan nyerempet ke soal seks. Pencetusnya macam-macam. Bisa adegan film,bacaan,cerita pengalaman temen,gosip-gosip, atau yang paling deket, rasa ingin tahu diri sendiri.
Tentu saja rasa ingin tahu seputar seks enggak perlu direm mendadak, misalnya, mulai dari kenapa cewek kita murung sebelum dan selama menstruasi, sampai dorongan seks yang menggebu-gebu. Sekedar ngomongin tentu enggak jadi soal. Tapi sebelumnya kita mesti tahu bahwa persoalan seks itu luas. bukan cuma sekedar ngomongin alat kelamin dan hubungan badan. Ada yang lebih penting yaitu perihal hak dan kewajiban seks.
Tapi tunggu dulu, hak dan kewajiban seks di sini bukan seperti yang dipunya pasangan suami istri. Hubungan dengan pacar memang belum siap dibawa ke arah sana. justru, yang dimaksud dengan hak itu adalah hak menolak melakukan seks sebelum menikah. Sementara kewajibannya adalah menjaga keperawanan dan keperjakaan satu sama lain.
Ngobrolin seks sama pacar sendiri tentu enggak gampang. Malah jangan-jangan ke hal-hal yang merangsang. Yang ada bukannya diskusi ilmiah tapi malah obrolan yang menjurus "esek-esek." Wah! Obrolan begitu, kata psikolog mbak Ami Siamsidar, riskan banget. "Biasanya pembicaraan seputar seks enggak imbang. pasti mengarah ke materi yang merangsang
Tapi pendapat itu bukan kartu mati. Dengan pacar boleh saja ngomongin seks, asal masing-masing punya pengetahuan cukup tentang hal itu. Yang enggak kalah penting selama ngobrol nyerempet soal seks, emosi masing-masing pihak kudu stabil, pikiran dalam keadaan netral dan bekal imannya juga mesti mantap. "kalo itu semua terpenuhi ya boleh saja"
Jaga Bareng diawal pacaran, masing-masing pihak mau berkomitmen. Mau berjanji untuk saling menjaga dan mengingatkan satu sama lain. Jangan sampai kalo benar-benar kejadian, malah ceweknya yang dituduh merangsang duluan. kalo cowoknya enggak mau ya enggak jadikan" Nah sejak awal pacaran kedua belah pihak harus sepakat dulu mana perilaku seks yang boleh dan enggak. Selain karena pertimbangan resiko seks bebas itu sendiri, juga karena nilai-nilai yang berlaku.
Kalo enggak siap menanggung akibatnya, cowok jangan berharap bisa sembarang ngelaba. Ini berlaku sekalipun cewek kita tergolong agresif! Banyak cowok ngaku enggak bisa nolak ajakan ceweknya. Alasannya takut ngecewain atau kasihan. Padahal, menolak berhubungan seksjuga hak cowok lho. Salahnya, saat harus menolak banyak dari kita yang merasa terbebani. Nah supaya beban itu enggak berlarut-larut di situlah perlunya ngomongin seks dengan pacar.
dhaniels.com
Tapi pendapat itu bukan kartu mati. Dengan pacar boleh saja ngomongin seks, asal masing-masing punya pengetahuan cukup tentang hal itu. Yang enggak kalah penting selama ngobrol nyerempet soal seks, emosi masing-masing pihak kudu stabil, pikiran dalam keadaan netral dan bekal imannya juga mesti mantap. "kalo itu semua terpenuhi ya boleh saja"
Jaga Bareng diawal pacaran, masing-masing pihak mau berkomitmen. Mau berjanji untuk saling menjaga dan mengingatkan satu sama lain. Jangan sampai kalo benar-benar kejadian, malah ceweknya yang dituduh merangsang duluan. kalo cowoknya enggak mau ya enggak jadikan" Nah sejak awal pacaran kedua belah pihak harus sepakat dulu mana perilaku seks yang boleh dan enggak. Selain karena pertimbangan resiko seks bebas itu sendiri, juga karena nilai-nilai yang berlaku.
Kalo enggak siap menanggung akibatnya, cowok jangan berharap bisa sembarang ngelaba. Ini berlaku sekalipun cewek kita tergolong agresif! Banyak cowok ngaku enggak bisa nolak ajakan ceweknya. Alasannya takut ngecewain atau kasihan. Padahal, menolak berhubungan seksjuga hak cowok lho. Salahnya, saat harus menolak banyak dari kita yang merasa terbebani. Nah supaya beban itu enggak berlarut-larut di situlah perlunya ngomongin seks dengan pacar.
dhaniels.com
Kalau suka, tolong klik "like/suka" di bawah ini: