Narayana 734 - Panel tersebut memproduksi air bersih dari kelembaban di udara, melalui penyaring. Para peneliti di universitas teknologi UTEC di Lima dan biro iklan Mayo Peru Draft FCB bekerja sama untuk mewujudkan terobosan itu.
UTEC mengatakan ingin mewujudkan "imajinasi menjadi tindakan" dan menunjukkan bahwa permasalahan sehari-hari dapat diselesaikan dengan teknologi.
"Sebuah papan iklan yang memproduksi air dari udara," demikian kalimat yang tertulis di papan tersebut. Dan papan itu melakukan apa yang ia janjikan: hingga saat ini, sudah 9.000 liter air minum yang dihasilkan atau 96 liter per hari.
Panel itu diletakkan dengan strategis di desa Bujama, sebuah wilayah di selatan ibukota yang sangat tandus, dan warga di sana tidak punya sumber air bersih. Meski kondisinya sangat gersang dengan hanya sedikit air hujan, kelembaban udara mencapai 98%, kata UTEC.
"Panel itu memerangkap kelembaban di udara dan mengubahnya menjadi air. Sesederhana itu," kata Jessica Ruas, juru bicara universitas.
"Ada banyak air di sini tapi dalam bentuk air laut, dan tidak bisa diminum serta menghabiskan banyak biaya untuk memprosesnya."
Ruas mengatakan sistem tersebut dapat menjadi solusi luas untuk masalah kekeringan.
"Alat ini tidak perlu berbentuk papan iklan, tapi orisinalitas adalah kunci pengembangan."
Secara internal, panel ini terdiri dari lima alat yang mengekstrasi air dari uap di udara menggunakan kondenser dan penyaring.
Air disimpan di tangki di puncak papan iklan. Jika sudah disaring, air akan mengalir ke bawah melalui pipa yang tersambung ke ledeng dari dapat digunakan oleh siapa saja.
Sistem internal ini dibangun dengan biaya US$1.200 (Rp 11,9 juta).
Dari sisi publisitas, panel ini menarik "jiwa-jiwa kreatif yang dibutuhkan Peru" untuk bersekolah di UTEC yang didirikan satu tahun silam.
"Kami ingin mengubah perspektif insinyur masa depan dan mengilhami mereka," kata Ruas.
Warga setempat menyambut hangat papan iklan itu, dan menjadi daya tarik utama bagi para pengguna jalan serta bagian penting bagi kehidupan warga setempat.
"Kami tidak menyadari betapa besar dampak dari inovasi ini," kata Ruas.
memobee