Narayana 734 - Meski BlackBerry masih menjadi raja di Indonesia, faktanya popularitas BlackBerry setiap tahunnya semakin merosot seiring boomingnya kehadiran ponsel Android sekelas Samsung dan HTC.
Research In Motion (RIM), sebagai perusahaan yang memproduksi gagdet tersebut, belakangan terus dilanda masalah rumit. Mulai dari mundurnya dua CEO mereka, hingga nilai saham yang meluncur drastis.
Hingga saat ini, saham RIM tercatat hanya bernilai USD 9.77 per lembar. Jumlah ini tentu saja semakin mempersulit posisi mereka. Kabar terbaru berhembus jika RIM akan merumahkan sekitar 12.000 karyawannya di seluruh dunia.
Lalu apa sajakah faktor yang melatarbelakangi merosotnya rating RIM di mata para penggemarnya? Terlepas dari minimnya inovasi, ada beberapa kegagalan terbesar yang dilakukan oleh RIM yang membuat pasar mereka terus menurun. Nah berikut ini adalah 6 kegagalan terbesar yang dialami oleh RIM seperti yang diambil dari berbagai sumber.
1. BlackBerry Playbook
Digadang menyaingi kehebatan tablet iPad buatan Apple, BlackBerry Playbook justru menjadi kegagalan terbesar pertama yang dialami oleh RIM. Sejak dijual pada April 2011 silam, RIM telah mengalami kerugian hingga USD 485 juta untuk ribuan handset yang tidak laku di pasaran.
Walau kemudian mereka mencoba memangkas harga jual hingga 50%, hal itu tetap saja tidak membantu menaikkan penjualannya.
2. Terganggunya Jaringan Server
Ini merupakan kegagalan terbesar kedua yang dialami oleh RIM, dimana terganggunya jaringan akibat kerusakan server membuat lebih dari 70 juta penggunanya di seluruh dunia kecewa akibat tidak berfungsinya handset mereka.
Khusus untuk di Eropa, Amerika Latin, Afrika dan beberapa negara di Asia, masalah tersebut terjadi hingga berhari-hari. Insiden ini kontan saja semakin memperburuk citra RIM yang mulai pudar.
3. Skandal Mabuk-mabukan Dua Pegawai Eksekutif RIM di Pesawat
Ini merupakan skandal terbesar yang dibuat oleh RIM di luar masalah handset dan inovasi. Seperti yang dilaporkan oleh Reuters, dalam sebuah penerbangan dari Toronto ke Beijing, dua orang pejabat eksekutif RIM, George Campbell dan Paul Alexander melakukan aksi tidak terpuji dengan mabuk-mabukan di dalam pesawat sehingga membuat penerbangan dialihkan ke Vancouver.
Kasus ini sendiri telah diproses di pengadilan dengan keduanya didakwa bersalah. Keduanya juga telah dipecat secara tidak terhormat oleh RIM.
4. Jatuhnya Pasar BB di Amerika Serikat
Selain Indonesia, Amerika Serikat dahulu merupakan salah satu pasar terbesar RIM. Saat pertama kali muncul tahun 2009, pangsa pasar mereka mencapai 44%, menyaingi Apple. Sayang, seiring dengan kemunculan Android dengan Samsung dan HTC nya, pasar BB tergerus hingga hampir 50%, dari jumlah 30,4% di bulan Januari 2011, hingga 16,6% di bulan November tahun yang sama.
5. Menurunnya Kepercayaan Pemegang Saham
Jatuhnya saham RIM yang totalnya mencapai hingga 75% di tahun 2011 membuat gerah para investor. Di akhir tahun itu, Jaguar Financial Corp, salah satu investor terbesar RIM, meradang dan menuntut agar perusahaan tersebut dijual ke pihak lain.
"RIM sudah kalah. Pestanya telah usai, kami percaya hal itu walau mereka berusaha keras mencoba melahirkan desain smartphone baru yang canggih dan menarik," ujar Kepala Eksekutif Jaguar Financial, Vic Alboini kepada BBC awal bulan lalu. "Microsoft punya dana tunai lebih dari USD 50 miliar, sedangkan RIM hanya punya USD 1,5 miliar. Tidak mungkin mereka bisa bersaing," pungkasnya.
memobee
Kalau suka, tolong klik "like/suka" di bawah ini: