Narayana 734 - Saat mantan pemimpin redaksi Vogue Australia Kirstie Clements dipecat
secara mendadak tahun lalu, hari berikutnya ia ditawari untuk menulis
sebuah buku menceritakan pengalamannya bekerja di majalah tersebut. Buku
yang akhirnya diberi judul "The Vogue Factor" ini baru saja dirilis dan
langsung mengejutkan para pekerja industri mode. Namun Kirstie
bersikeras bahwa ceritanya adalah kisah nyata.
"Aku tak
membeberkan rahasia," ujar Kirstie kepada Yahoo! melalui email. "Itu
sebuah pengamatan yang jujur. Semua orang yang bekerja di industri ini
pasti sudah tahu." Yang Kirstie tulis dalam buku itu adalah tentang para
model yang tak kuat berdiri selama pemotretan, menginfus diri sendiri
supaya tak usah makan, bahkan makan tissue untuk mengatasi rasa lapar
karena tak makan berhari-hari.
"Katanya tissue akan mengembang di dalam perut," Kirstie menjelaskan alasan para model ngemil tissue dan tidak makan.
Kirstie
juga menulis tentang bagaimana para editor majalah menggunakan
Photoshop untuk menghapus tulang belulang yang menonjol di tubuh model,
supaya mereka terlihat lebih manusiawi. "Banyak orang menuduh editor
mem-Photoshop gambar model di majalah supaya mereka terlihat lebih
kurus, padahal dalam beberapa kasus kami justru melakukan yang
sebaliknya," ujar Kirstie dalam wawancaranya dengan Entertainment
Tonight.
Pernah juga suatu saat ia mengerjakan pemotretan di luar
kota bersama seorang model, dan pemotretan tersebut berlangsung tiga
hari. Selama tiga hari bersama-sama, Kirstie tak pernah sekalipun
melihat sang model memasukkan makanan ke dala mulutnya. Di hari ketiga,
model tersebut bahkan kesulitan untuk tetap berdiri dan tersadar selama
pemotretan berlangsung.
Dalam kesempatan lainnya, seorang model
asal Rusia mengadu kepadanya bahwa teman sekamarnya tak pernah makan,
dan hanya menggunakan infus untuk mendapatkan nutrisi.
"Jika ada
model profesional misalnya di Australia, yang ingin mendapatkan
pekerjaan sebagai model internasional, dia akan menyusutkan tubuhnya
hingga turun dua nomor. Orang-orang di kantor Vogue akan menyebutnya
"kurus ala Paris"," tulis Kirstie.
"Kelainan makan itu ada.
Masalahnya, kebiasaan tak sehat ini tak terlihat, dan Anda tak bisa
benar-benar yakin," ujar Kirstie kepada Yahoo!
"Masalah ini
terjadi pada sebagian kecil model, tidak semuanya," ia melanjutkan.
"Namun semua orang di industri modelling terlibat dalam level yang
berbeda-beda. (Editor majalah dan desainer) bisa memutuskan untuk tidak
menyewa model yang terlalu kurus. Ada banyak hal yang bisa kita kontrol.
Namun tak semuanya bisa dikontrol oleh editor."
Mengenai
alasannya menulis buku tersebut, ia berkata bahwa tujuannya bukan untuk
balas dendam. "Aku hanya ingin berbagi pengalamanku dengan jujur,
kemudian melanjutkan hidupku," ujarnya.
Yahoo! Amerika bertanya
kepada Vogue Australia untuk merespon buku Kirstie tersebut, dan
pemimpin redaksinya yang baru Edwinna McCann menulis dalam email sebagai
berikut: "Aku hanya bisa bicara berdasarkan perspektif Vogue Australia
saat ini. Sekitar setahun lalu, semua editor internasional di Vogue
menandatangani perjanjian kesehatan global. Kami menjalankan dengan
serius komitmen Vogue Australia terhadap perjanjian tersebut, dan kami
adalah duta yang sangat kritis menyampaikan pesan tentang citra tubuh
yang sehat, baik dalam majalah maupun di dunia luar. Kami secara aktif
meminta desainer dan editor untuk memilih model yang paling mendekati
pembaca kami."
Yahoo